Butiran embun menetes di setiap sela dedaunan.
Angin pagi menyapa sang embun dalam keheningan.
Sayup tak bergemang di atas dedaunan.
Sungguh ia tak ingin menampakkan senyuman.
Hai gadis perawan yang cantik sekali.
Engkau bagaikan embun di pagi hari.
Engkau diam membuatku rindu tak menentu.
Degupan jantungku selalu beradu.
Mencintaimu tanpa harus meragu.
Ketahuilah aku merindukanmu.
Aku terjatuh dalam keheningan malam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!