Mohon tunggu...
Zakki Ahmad Fauzi
Zakki Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Penulis/Blogger

Gemar membaca dan menulis. Dulu sempat suka menggambar sketsa. Suka sejarah, pemerintahan, falsafah, militer, aviasi, perkapalan, dan banyak hal lainnya. Suka anime, manga, manhwa, dan manhua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wildanun Mukhalladun: Anak-Anak Abadi dalam Surga

8 September 2025   22:45 Diperbarui: 8 September 2025   21:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bayangan surga. Sumber: https://fai.umsu.ac.id/mengenal-surga/

Keindahan dan Fungsi

Selain abadi, mereka juga digambarkan indah:

“Seperti mutiara yang bertaburan.” (Al-Insān: 19)

“Seakan-akan mutiara yang tersimpan.” (Al-Ṭūr: 24)

Kiasan mutiara bukan sekadar estetis, tapi juga menandakan kemurnian, kesucian, dan nilai tinggi. Dengan demikian, fungsi wildānun mukhalladūn bukan hanya menyajikan minuman, tapi juga menghadirkan atmosfer kemuliaan dan keagungan bagi penghuni surga.

Bila bidadari (ḥūr ‘īn) adalah pasangan penuh cinta, maka wildānun mukhalladūn adalah pelayan yang menambah rasa dihormati, dimuliakan, dan tidak pernah dibiarkan sendirian.

Penutup

Dari sisi bahasa, wildānun mukhalladūn berarti pemuda-pemuda abadi. Dari sisi istilah, mereka adalah pelayan surga yang digambarkan Al-Qur’an dalam tiga surah utama. Dari sisi tafsir, mereka ditafsirkan sebagai makhluk nyata yang Allah ciptakan khusus, sekaligus sebagai simbol pelayanan dan kenyamanan abadi.

Mereka bukan hanya detail kecil, melainkan bagian dari “arsitektur spiritual” surga. Kehadiran mereka menegaskan bahwa surga adalah tempat tanpa letih, tanpa penuaan, tanpa kekurangan—sebuah dunia di mana manusia bukan hanya hidup, tapi hidup dalam kemuliaan, dimuliakan, dan dilingkupi keindahan yang tak pernah pudar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun