Kabupaten Semarang -- Program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) GIAT 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menghadirkan inovasi di bidang ekonomi digital. Kali ini, mereka berfokus pada penerapan digitalisasi sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendukung aktivitas transaksi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bringin, Kabupaten Semarang.
Upaya ini lahir dari kesadaran mahasiswa terhadap perkembangan teknologi keuangan yang semakin pesat di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia, jumlah transaksi menggunakan QRIS meningkat signifikan sejak diperkenalkan pada tahun 2019. Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat menuju ekosistem pembayaran non-tunai yang lebih praktis, cepat, dan aman.Mahasiswa GIAT 12 UNNES menilai bahwa UMKM, sebagai tulang punggung perekonomian desa, perlu segera beradaptasi dengan sistem pembayaran digital agar mampu bertahan di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Digitalisasi tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga mendorong pencatatan keuangan yang lebih transparan serta memperluas akses pasar melalui integrasi dengan ekosistem digital nasional.
Program kerja ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan edukasi dan pendampingan. Mahasiswa menyelenggarakan sosialisasi mengenai manfaat QRIS, mulai dari efisiensi transaksi, keamanan pembayaran, hingga potensi peningkatan daya saing usaha. Sosialisasi ini diikuti oleh pelaku UMKM dari berbagai sektor, seperti pedagang makanan, warung kelontong, hingga usaha jasa.Selain sosialisasi, mahasiswa juga memberikan pelatihan teknis terkait cara pembuatan dan penggunaan QRIS. Pendampingan ini dilakukan secara langsung melalui simulasi transaksi, sehingga para pelaku UMKM dapat memahami prosedur penggunaan QRIS dalam kegiatan usaha sehari-hari. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi hambatan teknologi yang mungkin dialami oleh para pelaku usaha desa.
Menurut salah satu mahasiswa GIAT 12 UNNES, penerapan QRIS tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung inklusi keuangan di tingkat desa. Melalui penggunaan QRIS, para pelaku UMKM dapat terhubung dengan sistem perbankan, yang pada akhirnya meningkatkan peluang akses terhadap produk keuangan formal seperti kredit usaha rakyat (KUR) atau layanan permodalan lainnya.Kepala Desa Bringin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. Beliau menekankan bahwa digitalisasi sistem pembayaran merupakan langkah penting menuju desa yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Pemerintah desa berkomitmen mendukung keberlanjutan program ini agar UMKM di Bringin dapat terus tumbuh dan berdaya saing di era digital.
Secara akademis, program ini sejalan dengan teori network effects, di mana semakin banyak masyarakat yang menggunakan sistem pembayaran digital, semakin besar pula manfaat yang dirasakan oleh seluruh pengguna. Implementasi QRIS pada skala desa menjadi contoh nyata bagaimana teori tersebut bekerja dalam konteks ekonomi lokal.Lebih jauh, mahasiswa juga melakukan evaluasi awal terhadap dampak program ini. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan minat dari pelaku UMKM untuk mencoba sistem pembayaran digital. Beberapa pedagang bahkan mengaku lebih mudah melakukan transaksi karena tidak perlu menyediakan uang kembalian, sementara konsumen merasa lebih aman dan praktis dalam bertransaksi.
Program kerja digitalisasi pembayaran ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNNES dalam mendukung pembangunan ekonomi desa berbasis inklusi keuangan. Inovasi yang mereka lakukan tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi UMKM, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan masyarakat menuju cashless society sebagaimana arah kebijakan nasional.Dengan demikian, inisiatif mahasiswa GIAT 12 UNNES di Desa Bringin dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Implementasi QRIS sebagai instrumen pembayaran digital di tingkat UMKM desa menunjukkan bahwa transformasi digital bukan hanya milik kota besar, tetapi juga dapat tumbuh dari desa yang berdaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI