Mohon tunggu...
Fauzan Hidayat
Fauzan Hidayat Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil

PNS yang tertarik menulis, hobi berenang, mengejar kebahagiaan duniawi dan ukhrawi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengalaman Pindah dari Pemerintah Daerah ke Pusat

15 Oktober 2025   13:32 Diperbarui: 15 Oktober 2025   13:39 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: chatgpt.com

Rekomendasi itu pun keluar dan tujuannya adalah kepada Kepala Daerah tempatku bekerja. 

Jujur saja, aku belum ada penyampaian sebelumnya kepada atasan langsungku soal proses yang aku jalani untuk mendapatkan rekomendasi itu. Ya kalau jadi. Kalau enggak? Malu lah aku. 

Isi rekomendasi itu kira-kira begini: Yth Bupati XXX. Bersama ini, kami meminta kesediaan Saudara untuk dapat memindahtugaskan pegawai di bawah ini: nama dan CV-ku. 

2. Memperoleh Izin dari Instansi Asal

Terus terang ga mudah. Karena sebagai birokrat yang sangat menjunjung tinggi nilai hierarki. Izin bukan hanya kepada Kepala Daerah. Mulai dari atasan langsung, atasannya atasan langsung, sampai ke Sekretaris Daerah. Barulah berhadapan dengan Kepala Daerah. 

Nah, disinilah yang tadi aku katakan privilege-ku. Aku menduduki jabatan struktural yang mengurus keprotokolan Kepala Daerah saat itu. Jadi, komunikasiku bisa langsung ke Kepala Daerah. Kusampaikanlah keinginanku dengan persiapan narasi yang lumayan lama sebelum menghadap ke ruangannya. 

Aku pahami, ada uang ada barang. Tapi yang dimaksudkan disini uang adalah, take and give berupa janjiku yang meyakinkannya bahwa apabila aku diizinkan pindah tugas ke pusat. Maka aku berkomitmen untuk membantu urusan daerah yang berkaitan dengan pusat. Mencari informasi terkait dengan program pembangunan daerah dan siap untuk melayani daerah dalam konteks kedinasan. Aku pun menyanggupinya. 

Sempat juga terjadi drama, dimana kepala instansi yang menangani kepegawaian mengusulkan kepada Kepala Daerah untuk tidak mengizinkanku karena aku adalah aset penting daerah. Aset penting? Emang barang? Haha. 

Saat itu, kami bertiga di ruangan, yaitu: Kepala instansi itu, Kepala Daerah, dan Aku. Aku hanya diam, dan kepala instansi kepegawaian itu terus mempengaruhi Kepala Daerah untuk tidak mengizinkan permohonan pindahku. Untungnya, jawaban Kepala Daerah itu singkat dan sedikit membuat kepala instansi itu mungkin malu:

"Ngapain juga kita tahan-tahan orang yang mau maju. Udah jangan dipersulit, proses aja!".

Proses administrasi pun berlanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun