Mohon tunggu...
Fauzan Dzaky Ramadhan
Fauzan Dzaky Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa

"Bermimpi adalah langkah awal dari harapan untuk mencapai keberhasilan. Namun, mimpi tetaplah mimpi, jika tidak ada tindakan nyata."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Harta Karun di Gunung Bromo

12 Oktober 2025   22:13 Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur, hiduplah seorang pemuda bernama Arya. Arya adalah anak petani yang gemar menjelajahi alam sekitar. Suatu hari, ketika membantu ayahnya membersihkan gudang tua, Arya menemukan sebuah kotak kayu berusia ratusan tahun yang terkunci rapat. Di dalam kotak tersebut terdapat peta kuno bertuliskan aksara Jawa dan sebuah surat rahasia.

Surat itu berasal dari seorang leluhur yang pernah menjadi prajurit kerajaan Majapahit. Surat tersebut menyebutkan sebuah harta karun yang tersembunyi di sekitar Bromo, peninggalan kerajaan yang berisi koleksi benda-benda berharga dan kitab-kitab kuno yang memuat ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.

Dengan rasa penasaran membara, Arya memutuskan untuk mengikuti petunjuk dalam peta tersebut. Ia mengajak sahabatnya, Sari, seorang pelajar yang ahli sejarah lokal. Mereka memulai perjalanan dari Desa Tengger menuju kawah Gunung Bromo dengan membawa peralatan dan bekal.

Perjalanan tidak mudah. Mereka melewati hutan pinus yang lebat, menyebrangi sungai kecil, dan mendaki tebing curam. Di tengah perjalanan, mereka menemukan simbol-simbol tua yang menjadi kunci untuk membuka berbagai teka-teki. Contohnya, mereka harus menyusun batu-batu berukir menjadi pola tertentu agar sebuah pintu rahasia terbuka.

Setelah melewati berbagai tantangan, Arya dan Sari menemukan sebuah gua tersembunyi di bawah batu besar. Di dalam gua itu, mereka menemukan peti harta karun yang dipenuhi perhiasan emas, batu permata, serta gulungan dokumen penting yang berisi peta bintang dan ilmu astronomi dari zaman Majapahit.

Namun, Arya dan Sari sadar bahwa harta yang paling berharga bukanlah emas dan permata, melainkan ilmu dan kebijaksanaan yang terkandung dalam gulungan-gulungan tersebut. Mereka kemudian bertekad untuk menjaga dan mempelajari peninggalan tersebut untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.

Mereka membagikan cerita dan hasil penemuan itu kepada masyarakat desa dan pemerintah setempat sehingga situs tersebut dijadikan tempat wisata edukasi yang mengangkat kearifan lokal dan sejarah nusantara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun