Mohon tunggu...
Fauzan Dzaky Ramadhan
Fauzan Dzaky Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa

"Bermimpi adalah langkah awal dari harapan untuk mencapai keberhasilan. Namun, mimpi tetaplah mimpi, jika tidak ada tindakan nyata."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semangat Pelita di Tengah Rimba

12 Oktober 2025   04:48 Diperbarui: 12 Oktober 2025   04:48 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil bernama Pelita, yang terletak di pinggir hutan rimba lebat, kehidupan masyarakat masih bergantung pada alam sekitar. Desa itu penuh kehangatan, gotong-royong, dan tradisi yang diwariskan turun-temurun. Namun, ancaman datang dalam bentuk penebangan liar dan perubahan zaman yang mulai mengikis nilai-nilai lama.

Sari selalu menghabiskan sore hari di tepi hutan rimba bersama Budi. Hutan rimba itu bukan hanya rumah bagi banyak flora dan fauna, tapi juga sumber kehidupan dan inspirasi bagi warga Pelita. Suatu hari, saat berjalan-jalan, Sari dan Budi menemukan jejak penebangan liar yang merusak beberapa pohon besar yang menjadi simbol pelindung desa.

Sari merasa sedih, namun tidak putus asa. Bersama Budi, dia mengajak beberapa pemuda desa membentuk kelompok pelindung hutan. Mereka mulai memberikan pemahaman kepada warga tentang pentingnya menjaga hutan dan tradisi, serta berinovasi dengan membuat program edukasi sederhana yang menarik anak-anak dan orang dewasa.

Pak Harun sangat mendukung inisiatif itu, bahkan melibatkan aparat desa untuk mengawasi hutan. Namun, tantangan datang ketika Romi, seorang pemuda yang dulu ikut penebangan demi menambah uang saku, meremehkan usaha mereka. Sari dan Budi tidak membalas dengan kemarahan, melainkan mengajak Romi berdialog dan menunjukkan betapa pentingnya hutan bagi masa depan desa.

Perlahan, Romi berubah menjadi salah satu anggota paling aktif melindungi hutan. Mereka menanam kembali pohon pohon yang tumbang dan membuat jalur wisata edukasi untuk menarik pengunjung sambil menjaga kelestarian alam.

Seluruh desa kembali hidup harmonis. Semangat gotong-royong tumbuh kuat, menyalakan pelita harapan di tengah rimba yang pernah redup. Hutan dan manusia kembali bersinergi, membentuk masa depan desa Pelita yang lebih cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun