Mohon tunggu...
Fauzan Fatih
Fauzan Fatih Mohon Tunggu... Lainnya - Those who dont learn from their mistakes are cursed to repeat them.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Buruk Multikulturalisme di Amerika Serikat

23 Desember 2020   17:21 Diperbarui: 29 April 2021   11:05 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amerika negara multikultur, apa dampak negatifnya? | freepik

Amerika Serikat merupakan salah satu negara maju yang memiliki banyak keragaman ras & budaya dari seluruh dunia. Ideologi liberal yang diusung Amerika Serikat dan berbagai kemajuan teknologi yang ada disana, telah menarik jutaan orang dari berbagai penjuru dunia untuk singgah dan menetap di Negeri Paman Sam.

Adanya sejarah perdagangan budak trans-atlantik yang membuat banyak orang kulit hitam dipindahkan dari Afrika untuk dijadikan budak di Amerika, hal itu juga secara tidak langsung telah membentuk komposisi masyarakat Amerika menjadi sebuah masyarakat yang multikultural.

Masyarakat yang multikuktural memang menawarkan berbagai macam keuntungan seperti meningkatkan inovasi dan kreativitas di suatu masyarakat, menambah potensi ekonomi di bidang pariwisata dan mengurangi tingkat radikalisme. Namun, masyarakat yang multikuktural juga membawa “kutukan” tersendiri bagi setiap kelompok sosial yang ada di dalamnya, salah satunya yang paling mencolok yaitu besarnya potensi konflik sosial.

Baca: Cultural Universal di "Pulau Kecilku" yang Bermasyarakat Multikultural

Konflik sosial di Amerika Serikat telah mengalami sejarah yang panjang bahkan sebelum pembentukan negara ini. Berawal dari konflik besar antara 13 koloni pertama Amerika dengan kerajaan Inggris, dilanjutkan dengan perang saudara yang mematikan sampai masalah rasisme yang masih bertahan hingga kini. 

Konflik-konflik sosial tersebut dilatar belakangi salah satunya oleh adanya perbedaan yang mencolok antar kelompok sosial di Amerika Serikat. Perbedaan itu apabila tidak dikelola dengan baik maka dapat memantik api kekerasan dan menimbulkan disorganisasi sosial yang berkepanjangan.

Akibatnya, berbagai masalah sosial lain seperti ketimpangan sosial, pengangguran, kriminalitas, dan kemiskinan juga akan ikut tumbuh subur di tengah masyarakat. Maka dari itu, diperlukan sebuah sistem sosial yang mapan sehingga mampu menjamin hak dan menampung berbagai aspirasi, nilai, dan kepentingan dari setiap kelompok sosial yang berbeda. Namun, sayangnya hal tersebut belum dapat terwujud dengan baik di Amerika Serikat.

Bukti dari buruknya sistem sosial itu dapat kita lihat dari berbagai kasus diskriminasi, rasisme, dan kekerasan yang masih kerap terjadi disana. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bureau of Labor Statistics pada tahun 2018, tingkat pengangguran warga kulit hitam di Amerika Serikat meningkat menjadi 6,2%, sementara tingkat pengangguran warga kulit putih berada di angka 3,3%. 

Data tersebut menunjukkan bahwa warga kulit hitam jauh lebih sulit untuk mendapat peluang kerja ketimbang warga kulit putih. Hal iti dapat membuat warga kulit hitam semakin kesulitan untuk keluar dari siklus kemiskinannya dan malah beralih ke tindak kriminalitas untuk memenuhi kebutuhannya. Alhasil, angka kriminalitas akan semakin meningkat.

Berkenaan dengan masalah itu, kasus pembunuhan George Floyd yang dilakukan oleh seorang polisi pada 25 Mei juga semakin menunjukkan parahnya tingkat rasisme & kekerasan di negara superpower ini. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pew Research Center pada tahun 2018, terdapat 1.501 tahanan kulit hitam dari setiap 100.000 warga kulit hitam, angka ini jauh lebih tinggi ketimbang tahanan kulit putih yang berjumlah 268 orang setiap 100.000 warga kulit putih. Data ini menunjukkan bahwa orang kulit hitam cenderung menjadi sasaran penangkapan dan kekerasan polisi di Amerika Serikat.

Baca: Jati Diri Multikulturalisme di Era Globalisasi Indonesia

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa keragaman di dalam suatu masyarakat merupakan sebuah pedang bermata dua. Apabila sebuah masyarakat yang multikuktural tidak dapat mengelola keragamannya dengan baik, maka efek buruk yang ditimbulkan sangatlah masif dan destruktif. 

Ketidakmampuan mengelola keragaman yang ada hanya akan melahirkan berbagai permasalahan sosial yang berkepanjangan. Maka dari itu, sangat penting bagi kita sebagai anggota masyarakat untuk saling menjaga hak antar sesama dan tidak membiarkan perbedaan yang ada menjadi sebab kehancuran kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun