Sebagai cerminan kehidupan masyarakat yang sejuk damai laksana rangkaian bunga yang sepanjang waktu menbar aroma semerbak bagi lingkungannya.
Bunga Samobo dan Bunga Satako selalu menjadi motif pada setiap jenis tenunan Mbojo terutama pada Tembe Songke (Kain Songket) dan sambolo (pengikat kepala).
Bunga Aruna (Bunga Nanas)
Bunga Aruna dengan sembilan puluh sembilan buah sisik mengandung makna dari sembilan puluh sembilan sifat Allah SWT, pencipta seluruh alam beserta isinya, yang selalu dipuji dan disembah oleh seluruh umat semesta alam sebagai hamba-Nya. Sesuai dengan kelemahan dan keterbatasannya, manusia wajib memahami sembilan puluh sembilan sifat Allah SWT.
Baca juga : Makna di Balik Keindahan Kain Tenun
Namun, Motif Bunga Aruna lebih dominan sebagai ragam hias bangunan untuk tempat tinggal seperti istana dan rumah pada masa kesultanan. Tapi di gunakan juga sebagai motif kain tenun.
Kakando (Rebung)
Motif Kakando (Rebung), memiliki makna kesabaran dan keuletan dalam menghadapi hidup serta tantangan yang ada di hadapannya, seperti Rebung yang mampu tumbuh di tengah-tengah tingginya bambu-bambu yang tumbuh.
Selain motif bunga, penenun di Bima-Dompu juga memiliki motif lurus dan geometri ;
Gari (Garis)
Makna garis Lurus yang artinya memiliki sikap yang tegas dan amanah dalam melaksanakan tugas, sikap yang harus di miliki oleh setiap orang. Terutama masyarakat Suku Bima-Dompu dengan pepatahnya Maja la'bo Dahu memiliki sifat malu dan takut melakukan suatu hal yang dilarang oleh agama.