Pada hari Sabtu (21/1) kemarin, Anak- anak mahasiswa yang terdiri dari 2 kelompok (3 & 17) tersebut berkolaborasi menjalankan program kemasyarakatan di Lt. Agung-Jakarta Selatan. Seperti yang disampaikan oleh ibnu sebagai ketua kelompok 3 menyampaikan
"allhamdulilah telah tersampaikannya penyaluran bantuan dalam membantu ibu siti menjalankan usahanya, walaupun penyaluran bantuan ini tidak besar paling tidak bisa meminimalisir dampak buruk dari efek pandemi ini." Katanya.
Kemudian dilanjutkan oleh Fathur sebagai ketua kelompok 17
"iya, jadi bantuan ini berupa tambahan modal untuk ibu siti. Sebelumnya beliau hanya berjualan nasi uduk dan lauk matang pada sore - malam hari, akibat pandemi ini usaha ibu siti terancam tutup dan akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Paling tidak bantuan tambahan modal ini akan memberikan sebuah varian dalam usaha ibu siti dan diharapkan penjualannya kali ini akan bisa bertahan di kondisi sulit seperti ini" sambungnya.
Ibu siti sebagai penerima bantuan ini pun tak bisa menahan air mata bahagianya, beliau pun turut bersyukur dan mendoakan mahasiswa/I tersebut untuk serta disehatkan dan dilancarkan proses belajarnya dan bermanfaat dunia dan akhirat.
Mengenal sosok ibu siti (43), beliau adalah seorang janda yang memiliki 3 orang anak dan 2 diantaranya sedang duduk dibangku  sekolah (SD & SMP).
anak sulung nya yang sudah bekerja pun ikut terkena efek kesulitan di pandemi ini, sehingga mengharuskan untuk tinggal bersama ibunya tsb. yang saat ini dia kerjakan dirumah hanya berjualan ikan dan empan cupang yang penghasilannya sangat kecil sekali.
ibu siti biasa berjualan nasi uduk dan lauk matang di sore - malam hari di samping McDonald Lt.Agung-Jakarta Selatan, dimasa sebelum pandemi datang ibu siti mempunyai pelanggan yang mayoritas konsumen nya adalah anak kos-kosan yang tinggal tidak jauh dari kedai ibu siti.Â
disaat pandemi datang, membuat para pelanggannya pulang kekampung halamannya masing-masing. bukan hanya itu saja dari persaingan penjualan, kebijakan protokol kesehatan dan kebijakan jam malam membuat kedai ibu siti kian sepi pelanggan, sehingga pendapatannya menurun sekitar >50% merosot.
hal ini sontak membuat ibu siti kebingungan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya  sehari-hari.