Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dapur Tua, Cerita Lama

8 Oktober 2025   07:34 Diperbarui: 8 Oktober 2025   07:34 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Di sudut rumah, panci berlapis debu,
Mengisahkan aroma rempah yang dulu wangi,
Tangan-tangan lembut ibu menari di atas tungku,
Menyulam kehangatan dalam setiap suap hati.

Asap tipis menembus jendela kayu,
Membawa nostalgia dalam setiap helai asap,
Tawa dan canda yang terpatri di dindingnya,
Masih terdengar meski waktu terus berlalu.

Meja tua penuh bekas sendok dan mangkuk,
Menjadi saksi diam perjalanan hidup,
Di sini rahasia sederhana tersimpan,
Cerita lama yang tak lekang oleh waktu.

Dapur tua, bukan sekadar tempat memasak,
Ia adalah rumah hati, rumah doa, rumah kenangan,
Setiap aroma, setiap suara yang tertinggal,
Adalah puisi yang hidup dalam diam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun