Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabut Lembang

11 Desember 2024   17:02 Diperbarui: 11 Desember 2024   17:02 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pagi di Lembang, sunyi menyelimuti,
kabut tipis berarak perlahan,
menyentuh lembut puncak-puncak pinus,
seperti pelukan yang dulu pernah ada.

Angin membawa harum tanah basah,
membisikkan rindu yang tak tersampaikan.
Aku berdiri di tepi jurang kenangan,
mencari bayangmu di balik kabut yang samar.

Setiap embun yang jatuh di daun,
adalah air mata yang kutitipkan pada alam.
Hati ini beku seperti pagi di bukit tinggi,
menunggu mentari yang tak kunjung hangat.

Lembang, saksi bisu rindu yang tak bertepi,
di bawah langit kelabu yang penuh harap,
kutemukan diriku memeluk udara,
mencari sisa-sisa kehangatan yang hilang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun