Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masjid Nabawi

27 Mei 2024   18:31 Diperbarui: 27 Mei 2024   18:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di gurun yang sunyi, cahaya bersinar terang,
Masjid Nabawi berdiri megah, penuh harapan.
Di tengah Madinah, tempat hati berlabuh,
Di sanalah cinta dan iman berpadu.

Dari kejauhan, kubah hijau memanggil,
Mengundang jiwa yang haus akan cinta abadi.
Dalam dindingnya, doa-doa berbisik lembut,
Mengalir dalam setiap sudut, setiap nafas yang hidup.

Pilar-pilar menjulang, simbol kekuatan iman,
Setiap langkah di lantai marmer, penuh kedamaian.
Di bawah naungan mihrab, hati sujud berserah,
Menghantar segala beban, menemukan berkah.

Rindu yang tak terucap, tertuang dalam dzikir,
Menyatu dengan gema azan, menggetarkan kalbu yang hadir.
Di Raudhah yang suci, doa-doa dilangitkan,
Memohon ampunan, mencari ridha Tuhan.

Masjid Nabawi, oase di padang pasir yang gersang,
Di sana, Rasulullah bersemayam, sumber cahaya terang.
Dengan setiap kunjungan, hati merasa dekat,
Pada cinta yang abadi, pada kebenaran yang hangat.

Di malam yang tenang, sinar bintang bersinar redup,
Menyaksikan masjid yang berdiri dalam khidmat yang agung.
Mengantar jiwa pada ketenangan yang hakiki,
Di Masjid Nabawi, cinta Tuhan abadi bersemi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun