Di langit-langit kamar yang sunyi,
Tersimpan bintang-bintang kenangan yang tersembunyi,
Setiap retakan adalah jejak waktu,
Mengisahkan cinta dan rindu yang tak pernah layu.
Langit-langit itu menjadi kanvas malam,
Tempat bintang-bintang berkedip dalam diam,
Setiap kilauan adalah ingatan,
Tentang hari-hari yang penuh kehangatan.
Di sana, terlukis senyum yang pernah ada,
Cahaya mata yang bersinar dalam canda,
Menghidupkan kembali saat-saat manis,
Dalam kerlip yang tak pernah habis.
Setiap malam aku menatap ke atas,
Mencari bintang-bintang yang pernah kita lepas,
Menggali kembali memori yang terpendam,
Dalam hening, aku merasakan hatimu mendekam.
Langit-langit itu saksi bisu,
Perjalanan hidup yang penuh liku,
Dari tangis hingga tawa yang merdu,
Semua terekam dalam bintang yang tak pernah berlalu.
Di sudut ruang yang gelap dan tenang,
Aku merajut benang-benang kenangan,
Mengaitkan mimpi yang pernah kita rangkai,
Meskipun kini hanya bayang yang menemani sampai pagi.
Bintang-bintang itu selalu setia,
Menghiasi malam dengan cerita,
Mengenang masa yang telah berlalu,
Menjaga cinta yang pernah bersatu.
Dalam sepi aku menyadari,
Bahwa langit-langit dan bintang kenangan ini,
Adalah tempat di mana aku selalu kembali,
Menemukan dirimu dalam setiap kilau yang abadi.