Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan dan Lautan rindu

11 Mei 2024   20:13 Diperbarui: 11 Mei 2024   20:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepian lautan yang tenang, berderai rindu,
Perempuan berdiri dengan hati yang membara,
Mata memandang ke kejauhan, merindukan,
Seperti gelombang yang tak pernah berhenti mengalir.

Mereka adalah pelaut-pelaut dalam samudra perasaan,
Mengarungi lautan rindu yang tak berujung,
Dalam setiap hembusan angin, mereka menyusuri,
Jejak-jejak kenangan yang terbawa oleh ombak.

Di antara gemerlap bintang-bintang malam,
Mereka menyanyikan lagu-lagu cinta yang abadi,
Seperti nyanyian merdu yang membelai jiwa,
Mengalun indah di tengah kegelapan malam.

Perempuan dan lautan rindu, dua makhluk yang tak terpisahkan,
Seperti dua belahan jiwa yang saling mengerti,
Dalam lautan yang luas, mereka berenang,
Menuju tempat yang hanya mereka yang tahu.

Dalam setiap detik yang berlalu, mereka bertahan,
Menyelami kedalaman perasaan yang tak terjamah,
Seperti ombak yang terus menerjang karang,
Mereka tak kenal lelah, terus berjuang.

Perempuan dan lautan rindu, sebuah kisah yang abadi,
Tentang kekuatan cinta yang tak terkalahkan,
Di dalam lautan yang dalam, mereka menemukan,
Keajaiban hidup yang tiada tara.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun