Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Menari di Atas Jendela

3 Februari 2024   00:25 Diperbarui: 3 Februari 2024   00:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan menari di jendela, seruling malam berkumandang,
Tetesan-tetesan merayap, menari di kaca yang dingin.
Irama lembut, merintih dalam keheningan,
Seperti tarian pelan yang mengalun indah.

Jendela terbuka, menyambut guyuran rahmat,
Dalam setiap tetesan, sebuah kisah terpahat.
Dengarlah, hujan bernyanyi dalam melodi yang sunyi,
Seolah-olah dunia memendam cerita yang hampir dilupakan.

Bisikan hujan seperti puisi yang terucap,
Menyentuh hati, mengalun indah dalam senja.
Di jendela, kita melihat panggung tari ciptaan Tuhan,
Hujan menari, menyapu debu-debu kota yang lelah.

Ada kesan magis dalam gemuruh hujan,
Menghanyutkan jiwa dalam lamunan sepi.
Jendela menjadi saksi, menyaksikan tarian air yang menari,
Sebuah pertunjukan alam yang tak pernah bosan dinikmati.

Hujan menari di jendela, merangkul kerinduan,
Menyegarkan bumi, memberi hidup pada tanah kering.
Dalam setiap jingkatannya, ada pelukan lembut,
Sebuah tarian yang mengajak kita merenung dan bersyukur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun