Meski hanya "Merah Putih", Fatmawati saat itu kondisi fisiknya rapuh, dan keadaan jelas sulit baginya. Diberitakan dalam buku Berkibarlah Benderaku karya Bondan Winarno tahun 2003, Fatmawati menangis saat menjahit bendera ini. tanpa alasan, mengingat Fatmawati sedang menunggu kelahiran anak pertamanya, Guntur Soekarnoputra, saat itu yang sudah berumur beberapa bulan. Buku itu juga menjelaskan bahwa Fatmawati menjahit menggunakan mesin jahit Vokalis, yang harus dipindahkan ke Cara yang sulit.
Mengingat usia kandungan Fatmawati yang tinggal menunggu waktu melahirkan, mesin jahit dengan kaki tidak diperbolehkan. Dalam waktu dua hari, Fatmawati selesai menjahit bendera Merah Putih. Bendera merah putih berukuran 2x3 meter itu dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta dengan alat jahit tangan.Â
Bendera Merah Putih yang dijahit Fatmawati sudah beberapa tahun digunakan dalam upacara-upacara kenegaraan. ditanamkan dengan salinan mengingat usianya yang sudah lanjut. Dwiwarna berfungsi sebagai Bendera Pusaka dan disimpan di tempat terhormat di Monumen Nasional untuk menjaga keutuhannya.