Mohon tunggu...
fatimah meldayani harahap
fatimah meldayani harahap Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya adalah seorang introvert yang menemukan kenyamanan dalam keheningan dan kekuatan dalam kata-kata. Menulis bukan hanya hobi, tapi juga cara saya mengekspresikan pemikiran dan menjelajahi dunia batin yang penuh makna. Topik favorit saya adalah psikologi, karena saya percaya memahami diri sendiri dan orang lain adalah kunci untuk tumbuh dan terhubung secara lebih autentik. Sebagai pribadi yang lebih senang mendengar daripada berbicara, saya menghargai keaslian, kedalaman, dan percakapan yang bermakna. Menjadi pendiam bukan berarti tidak bersuara — saya hanya lebih memilih menyalurkannya lewat tulisan yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anak autis perlu diet khusus? Yuk, cari tahu!

25 Mei 2025   08:35 Diperbarui: 12 Juni 2025   15:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: the autism therapy group

Para ahli sepakat, penyandang autis sebaiknya berdiet gluten dan kasein yang dikenal diet GF/CF (gluten free casein free). Selain diyakini dapat memperbaiki gangguan pencernaan, juga bisa mengurangi gejala atau tingkah laku autistik anak. Meski sama-sama keluarga protein, gluten dan kasein berbeda. Gluten adalah protein yang berasal dari keluarga gandum-ganduman, semisal terigu, wheat, oat, dan barley, sementara kasein berasal dari susu sapi. Yang jelas, kedua jenis protein ini sulit dicerna.

Diet GF/CF sebenarnya merupakan terapi penunjang yang tidak dapat bersifat langsung menyembuhkan autisme, namun diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan. Setiap anak autis memiliki derajat autisme yang berbeda, sehingga penerapan terapi diet GF/CF ini bersifat individual dan tidak bisa diseragamkan. Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa terdapat pengaruh diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis.

Haruskah langsung coba?

Nggak perlu buru-buru. Sebelum coba-coba diet, konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi anak. Tujuannya supaya anak tetap dapat gizi lengkap dan nggak makin rewel karena makanan favoritnya hilang semua.

KESIMPULAN

Diet bisa membantu sebagian anak autis,tapi tidak berlaku universal. Diet bukan obat ajaib untuk autism, tapi kalau diterapkan dengan benar, bisa membantu anak merasa lebih baik dan mendukung tumbuh kembangnya.

Referensi: 

Leo martin, 2012, Financial Planning for Autis Child, Jogjakarta: Katahati

Dewanti, Machfud, 2014,Pengaruh Diet Bebas Gluten dan Kasein terhadap Perkembangan Anak Autis , Vol.6

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun