Mohon tunggu...
Fatimah Hariyanti
Fatimah Hariyanti Mohon Tunggu... Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Hobi saya yaitu menulis, menggambar,dan melukis. Saya terkadang lebih suka sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajarkan Akhlak Itu Penting, tapi Mengajarkannya Lebih Penting

9 Juli 2025   08:40 Diperbarui: 9 Juli 2025   03:59 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenapa Keteladanan Lebih Berdampak

Sebagai manusia terkadang kita lebih terkesan pada suatu contoh nyata daripada hanya sekadar kata atau ucapan. Seorang anak lebih mudah meniru perilaku orang tuanya daripada memahami teori panjang lebar yang diajarkan di kelas. Begitu juga masyarakat, mereka akan lebih menghargai sosok yang bisa dijadikan panutan daripada yang hanya menyampaikan kata tanpa tindakan.

Rasulullah Sebagai Teladan Terbaik

Dalam Islam, Rasulullah adalah teladan sempurna dalam berakhlak. Bahkan dalam Al-Qur’an disebutkan:

 “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Q.S.Al-Qalam:4).

Nabi tidak hanya menyampaikan pesan moral, tetapi juga mempraktikannya secara langsung dan konsisten. Inilah yang membuat ajarannya menyentuh hati, bukan hanya sekadar di dengar oleh telinga.

Menjadi Teladan, Bukan Sekadar Pengajar

Melihat kenyataan yang terjadi di sekitar kita, menjadi contoh nyata bahwa keteladanan itu mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada hanya sekadar penyampaian teori ataupun nasihat. Kata-kata atau nasihat memang penting, tapi sikap dan tindakan nyata jauh lebih penting, karena sesuatu yang dikerjakan dengan tindakan yang konsisten sesuai penyampaian akan berkesan dan membekas di hati orang lain.

Sudah saatnya kita tidak hanya sibuk menyampaikan kebaikan, tapi kita juga harus bisa menjadi bagian dari kebaikan itu sendiri. Kita mungkin tidak bisa langsung sempurna, tapi kita bisa memulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkata baik dengan suara yang lebih pelan agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain, menjaga sikap, dan berusaha konsisten terhadap apa yang kita ucapkan dengan apa yang kita perbuat. Karena pada akhirnya, akhlak yang baik tidak hanya dinilai dari seberapa banyak kita tahu, tetapi tentang seberapa besar kita mampu menjalankan dan menjadi teladan.

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang tidak hanya pandai mengajar, namun juga bisa meneladani nilai-nilai kebaikan yang kita sampaikan.

“Dunia tidak hanya butuh banyak ceramah, tapi butuh lebih banyak contoh nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun