Mohon tunggu...
Fatimah Dasrum
Fatimah Dasrum Mohon Tunggu... Guru - PNS

Kata Sayidina Ali, kekasih Fatimah, Kesabaran itu ada dua, sabar atas sesuatu yang kauingin dan sabar atas sesuatu yang tidak kauingikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Tini dan Yulaikhah

12 November 2019   20:36 Diperbarui: 12 November 2019   20:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gerimis sore mewarnai  halte tempat Tini duduk melepas penat. Ia pandangi sepatu kesayangannya yang sedikit basah.  Jam tangannya menunjuk angka 16.42. Beberapa kali ia menoleh ke arah barat di jalan Panglima Sudirman ini. Ia menanti tumpangan  dari teman 

Biasanya Tini menyempatkan pandangi bunga- bunga di trotoar sambil sesekali tangannya memunguti daun dan bunga kering di sela- sela taman trotoar. 

Ah, dasar Tini, ia suka usil meremas bunga kering itu dengan jari-jari lentiknya. Kemudian ia akan tersenyum senang karena dari remasan itu keluar bibit bunga. Hem, sudah pasti butiran bibit bunga kecil itu segera berpindah ke saku tas ransel di punggungnya. 

Takberapa lama Mitsubishi moca sudah berhenti di depannya. Sepotong wajah tampan dengan senyum merekah membuka jendela,

"Hai cewek, maafin agak lama ya nunggunya?" Sapanya.

"Ah, nggak kok Mas seperti biasa." Jawab Tini 

"Benarkah, tahu gini aku akan ngopi dulu deh biar lebih lama," goda Mas Tirtasani

"Waduh, jangan dong Mas, apa nggak kasihan membiarkan bidadari kecil kehujanan?"  timpal Tini

"Haha... bidadari ya,... Coba aku lihat," sambil membuka kaca mata, " Wah, bener bidadari manis yang temani aku nih, kenapa baru nyadar ya?" goda Tirtasani

"Weleh,malah ngledek lho Mas Tirta ini!"

jawab Tini agak malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun