Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ajal Milan di Tangan Cardinale dan RedBird Capital

8 Maret 2025   12:17 Diperbarui: 8 Maret 2025   14:35 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik AC Milan, Gerry Cardinale (Getty Images/Claudio Villa)

Cardinale mungkin berpengalaman di bidang olahraga. Tetapi yang ia tunjukkan di Milan justru bertentangan dengan fakta itu. Alih-alih membawa stabilitas, masa kepemimpinan Cardinale justru membawa bencana. Sejumlah bencana ini juga tidak muncul tiba-tiba, melainkan dari ketidakjelasan proyek yang ia bangun

Masalah yang kerap disoroti dari Milan adalah, tidak adanya kendali pada sosok-sosok pelatih mereka. Kebijakan-kebijakan transfer dibuat berdasarkan analisis semata, tanpa masukan dari pelatih yang merupakan orang lapangan. Pendekatan ini jauh berbeda dengan Elliott Management yang memasrahkan semua urusan pada Paolo Maldini, di mana sang mantan bek Milan itu memberi ruang berekspresi lebih untuk para pelatih.

Kita melihat di Inggris, FSG dan Liverpool adalah model bisnis yang cukup ideal untuk sebuah klub sepakbola. Di Liverpool, FSG mengombinasikan pendekatan tradisional ala Maldini, dengan pendekatan Data Driven yang relevan dengan zaman. Hasilnya bisa dilihat. Bahkan perekrutan pelatih sekalipun berjalan mulus, buah dari manajemen yang terarah.

Faktanya, FSG adalah perusahaan yang erat kaitannya dengan RedBird, dan RedBird seharusnya bisa belajar dari perusahaan yang mereka danai ini. Pengelolaan sebuah klub tidak bisa dijalankan hanya searah melalui data, seperti apa yang dilakukan RedBird. Diperlukan juga kolaborasi mendalam antara banyak divisi, mulai dari analis, pelatih, hingga manajer, seperti yang terjadi di FSG dan Liverpool.

Akhir kata, Milan hancur karena pengelolaan klub yang asal-asalan dan tidak jelas arahnya. Bagaimana cara memperbaikinya? Tentu dengan menerapkan strategi yang lebih jelas, dengan gambaran yang mungkin mirip-mirip dengan apa yang dilakukan FSG di Liverpool. Bagaimana menurutmu sendiri? Apakah RedBird adalah dalang utama yang patut disalahkan atas kehancuran Milan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun