Mohon tunggu...
Fatih Rizkya Ghaniya
Fatih Rizkya Ghaniya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Hukum Fakultas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam Keberagaman

4 September 2025   13:55 Diperbarui: 4 September 2025   13:52 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Poros Jakarta

Indonesia adalah Negara unik dengan keberagaman disegala bidang kehidupan, hal ini dirangkum dalam lambang negaranya yakni Pancasila yang merupakan kristalisasi dari keberagaman yang ada dalam tubuh Negara Indonesia. Pancasila yang menjadi simbol untuk menggambarkan bagaimana Indonesia yang sesungguhnya, bahkan ada yang mengatakan, jika ingin mengenal Indonesia maka cukup pelajari lambang negaranya yakni Pancasila.

Dan itu memang benar adanya, dalam Pancasila yang agung tergambar bagaimana wajah Indonesia , keberagaman dari suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) bahkan sampai ke sosial budaya akan ada didalamnya. Tersirat dan tersurat dalam sila-sila yang ada serta dalam nilai-nilai pokoknya, namun keberagaman yang ada disatukan dan dipegang kokoh oleh tangan burung garuda yang gagah dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang bermakna walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua, yakni Indonesia.

Suku bangsa di Indonesia yang begitu banyak bahkan mencapai 1.340 suku, dengan 6 agama yang diakui, serta 6 ras yang ada di Indonesia dan sosial budaya yang beraneka ragam selama 80 tahun Indonesia merdeka masih terjaga dalam keutuhan yang bersahaja, walau dalam perjalanan panjang bangsa ini hingga mencapai 80 tahun kemerdekaannya mengalami sandungan-sandungan kecil akibat keberagaman tersebut. Namun hingga kini keutuhan itu masih tetap terjaga, asalkan bangsa Indonesia yang beragam ini mampu menjaga sikap dan toleransinya demi keutuhan bangsa dengan berpedoman kepada Pancasila sebagai dasar Negara dan pedoman hidup bangsa. Pancasila mengajarkan semua hal terkait kehidupan, dan untuk menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia ini maka menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup adalah langkah yang tepat dan benar.

Indonesia sudah memiliki modal untuk menjaga keutuhan negaranya yang penuh keberagaman ini seperti : (1) kemerdekaan, indonesia sudah 80 tahun memperoleh kebebasan dari penindasan dan penguasaan bangsa asing, kemerdekaan merupakan modal utama untuk meraih mimpi dan menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia, (2) sumber daya alam yang berlimpah dengan nilai ekonomi yang dapat berkontribusi bagi pembangunan Negara sehingga diharapkan dapat dilakukan pemerataan pembangunan disemua wilayah Indonesia dan dapat meminimalisir kesenjangan antar daerah, (3) sumber daya manusia, dengan jumlah penduduk yang cukup besar maka menjadi modal penting bagi Negara kesatuan republik Indonesia dalam menjaga keutuhan Negara. Dan juga dengan jumlah penduduk yang banyak ini Indonesia mengalami keuntungan atau bonus demografi yakni kondisi penduduk dengan usia produktif akan lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif sehingga menjadi potensi yang luar biasa untuk menuju Indonesia emas.

Namun setiap saat Indonesia dihadapkan pada tantangan dalam menjaga keutuhan negaranya dalam keberagaman yang ada. Karena tidak dapat dipungkiri percikan-percikan masalah sangat berpeluang besar terjadi akibat keberagaman yang ada. Apalagi dengan pengaruh globalisasi saat ini, yang mampu masuk kesemua lini kehidupan masyarakat dan sangat berbahaya serta mengancam keutuhan Negara jika bangsa Indonesia tidak mampu memfilter dirinya dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Tantangan dalam menjaga keutuhan Negara tidak hanya datang dari dalam namun juga datang dari luar. Wilayah Indonesia yang begitu luas dan terdiri dari pulau-pulau dengan laut yang memisahkan menjadi tantangan utama dalam menjaga keutuhan Negara. Kualitas sumber daya manusianya yang juga harus ditingkatkan sehingga bisa mengelola sumber daya alamnya juga merupakan suatu tantangan dalam menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia ini, karena sumber daya alam yang melimpah tidak akan bertahan lama jika tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang potensial dan berkualitas. Kemajuan tekhnologi yang begitu pesat sehingga memungkinkan semua orang bisa mengakses berita-berita dari luar Negara dalam hitungan detik juga merupakan tantangan dalam menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia ini. Tantangan untuk masyarakat Indonesia bisa memilah dan memilih mana berita yang benar dan hoaks, dapat memicu pertikaian yang bertujuan untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Dalam perkembangan tekhnologi yang begitu pesat dengan media social yang komplit, begitu banyaknya berseliweran berita-berita yang dapat memecah keutuhan bangsa yang beragam, mulai dari isu terkait agama, ras, kesenjangan sosial dalam pendidikan bahkan strata ekonomi. Dengan mudahnya info didapatkan karena kebebasan berkomunikasi dan berpendapat yang memang dilindungi oleh Negara namun terdapat juga oknum-oknum yang menyalahgunakan sehingga menjadi ancaman yang serius dalam menjaga keutuhan Negara saat ini. Perkembangan tekhnologi yang tak terbendung ditambah dengan kurangnya literasi masyarakat serta pemahaman pengetahuan terkait tekhnologi menjadikan segala hal dalam sosial media menjadi jamuan sehari --hari masyarakat yang bahkan tanpa edukasi yang jelas mereka telan mentah-mentah sehingga terprovokasi. Banyak terjadi cacat dalam demokrasi, seperti kebebasan berpendapat yang terkadang memicu perselisihan, kebencian dan dendam karena adanya unsur perbedaan yang begitu kontras. Sosial media yang menampilkan pola hidup golongan masyarakat dengan ekonomi yang mapan, memicu pendapat dan opini yang beragam dan menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam masyarakat. Tidak dipungkiri memang kini kebebasan berpendapat yang juga ada dalam Pancasila terutama sila ke-4 yang melambangkan perwujudan demokrasi dengan berpendapat secara bebas baik lisan maupun tulisan namun tetap mengedepankan etika sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Tak banyak lagi masyarakat yang mematuhi aturan ini karena kurangnya edukasi, mudah terprovokasi oleh berita-berita yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan tak lagi dihiraukan oleh beberapa bagian masyarakat akibat kurangnya kesadaran akan kewajiban menjaga Negara ini dari perpecahan.

Ancaman demi ancaman untuk memecah persatuan dan kesatuan Negara ini sudah tidak dapat kita pungkiri lagi, bagaimana Negara lain mencaplok budaya Negara Indonesia, mencaplok pulau-pulau di wilayah Negara Indonesia, serta menyebarnya berita-berita yang mengancam pertahanan dan keamanan Negara saat ini membuat kita untuk dapat cepat sadar bahwa ancaman itu sudah didepan mata, butuh kesadaran tinggi bagi semua bangsa dinegara ini terkait usaha membela negaranya dengan memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, sehingga integitas bangsa ini dapat dipertahankan dan Indonesia masih bisa menghadapi dunia dengan wajah penuh kebanggaan dimana bisa mempertahankan keutuhan negaranya ditengah badai yang memporak porandakan keberagaman yang ada dalam tubuhnya.

Tindakan pencegahan mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah dinegara ini dengan memberikan edukasi seperti sosialisasi yang rutin terkait upaya menjaga keutuhan bangsa yang penuh dengan keberagaman, mulai dari semua lini atau badan pemerintah yang ada diwilayah Indonesia. Dari tingkat desa,kelurahan, kabupaten, kotamadya, sampai ketingkat provinsi. Upaya ini dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan dengan melibatkan semua unsur dan masyarakat yang berwenang didaerah tersebut, karena jika lengah sedikit tanpa bekal yang cukup terkait usaha dan upaya menjaga keutuhan Negara ini maka bisa dipastikan kehancuran yang akan dihadapi dikarenakan saat ini Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat dipecah belahkan serta dihancurkan persatuan dan kesatuan bangsanya. Namun yang pasti, integritas Negara ini akan terjaga selalu jika semua rakyat yang ada di Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam penyelenggaraan Negara dan sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun