Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hal-hal Penting yang Sering Dilupakan Pelajar di Saat Pandemi

27 Juni 2021   17:38 Diperbarui: 27 Juni 2021   17:45 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
radabali.jawapos.com

Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak di negeri ini. Namun, sayangnya masih ada sebagian pelajar yang sudah mendapatkan pendidikan yang layak tetapi masih tidak memanfaatkannya dengan baik. Jangankan dengan maksimal, dimanfaatkan dengan baik saja belum bisa.

Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam pembentukan dan pembangunan masa depan seseorang. Di Indonesia, saat ini tepatnya tahun 2021, pendidikan menjadi tanggung jawab dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Walaupun begitu, setiap warga Indonesia juga memiliki tanggung jawab masing-masing dalam dunia pendidikan di negaranya. Terutama di masa-masa pandemi seperti ini. Banyak hal yang sering dilupakan oleh para pelajar di negeri ini, khususnya pada masa pandemi seperti sekarang ini.

  • Lupa akan Tanggung Jawab sebagai Seorang Pelajar

Banyak dari kita para pelajar yang dibutakan oleh pandemi bahwa sebenarnya kita ini masih pelajar Indonesia dan punya tanggung jawab atas itu.

Pandemi virus Covid-19 ini, sejak bulan Maret 2020 telah menghebohkan Indonesia dengan kedatangannya. Semenjak itu, pemberitaan di berbagai media sosial diisi dengan berita tentang pandemi, baik di dalam maupun luar negeri. Fokus negara terhadap pembangunan pendidikan pun menjadi terpecah dikarenakan virus yang terus berkembang di berbagai pelosok negara dan banyaknya angka kematian yang diakibatkan oleh pandemi ini.

Sebagai pelajar Indonesia, dengan situasi sekarang ini di masa pandemi, kita sering dilupakan akan tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa masa pandemi virus Covid-19 mengharuskan para pelajar, mulai dari siswa/i sekolah dasar hingga mahasiswa/i perguruan tinggi untuk melakukan pembelajaran di rumah masing-masing secara dalam jaringan (daring) atau online. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di masing-masing sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan melalui e-learning dan aplikasi panggilan konferensi.

Dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait sekolah/kuliah daring, pastinya banyak yang sudah lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Kita sama-sama mengetahui bahwa tiap guru ataupun dosen punya gayanya masing-masing dalam memberi pengajaran di masa pandemi. 

Ada yang dengan menjelaskan secara langsung melalui kata-kata, lalu ada yang hanya dengan memberikan tugas saja, hingga yang mencampurkannya yaitu menjelaskan lalu memberikan tugas, baik itu sebagai praktik dari materi yang disampaikan atau sebagai pengulangan materi yang sudah dijelaskan.

Untuk kita semua para pelajar, tidak perlu munafik, pasti kebanyakan dari kita yang memiliki guru atau dosen yang hanya memberikan tugas sebagai bentuk pengajaran lalu meminta kita untuk melakukan absensi, ketika sehabis absen, kita malah lanjut tidur dan tidak melaksanakan langsung tugas yang diberikan tadi.

Jangka waktu pengumpulan tugas yang lama, membuat kita semua terlena dengan kekosongan waktu dan lebih memilih untuk bersenang-senang seperti bermain games di ponsel, ataupun rebahan sambil menonton podcast di Youtube.

Sudah pasti hal tersebut sangat menandakan kita sebagai pelajar lupa akan tanggung jawab sebagai pelajar. Kita yang biasanya di sekolah atau di kampus ketika diberikan tugas, langsung mengerjakannya saat itu juga hingga sesi pembelajaran berakhir, berbeda ketika melakukan pembelajaran secara daring.

Hal ini pastinya difaktori oleh banyak hal. Kehadiran guru dan dosen membuat kita takut jika menunda tugas yang sudah diberikan sehingga ketika pembelajaran di kelas berlangsung, tidak jarang tugas sudah selesai ketika jam pelajaran berakhir. 

Berbeda dengan pembelajaran secara daring, kita yang belajar di rumah dan tidak disaksikan oleh guru dan dosen, merasa aman jika harus melakukan hal yang lain terlebih dahulu ketimbang menyelesaikan dengan segera tugas yang baru saja diberikan.

Keadaan rumah yang nyaman untuk rebahan dan ponsel yang canggih untuk bermain games juga menjadi faktor yang sering dialami kebanyakan pelajar saat ini. Akan tetapi, faktor itu juga tergantung dari didikan orang tua masing-masing. 

Terdapat banyak kasus dimana orang tua bersikap sangat keras menyikapi pendidikan anaknya sehingga ketika pembelajaran secara daring dilakukan, si anak menjadikan kehadiran orang tuanya layaknya guru atau dosen di rumah yang memantau proses belajarnya di rumah.

Sebenarnya balik lagi kepada kita sebagai pelajar, apakah kita ingin menyia-nyiakan kesempatan belajar yang sudah diberikan? Apalagi, mengingat banyak sebagian dari para pelajar lainnya yang tidak dapat melanjutkan studinya dikarenakan faktor ekonomi yang terhambat akibat pandemi virus Covid-19 ini.

  • Tidak Berkontribusi dalam Penanggulangan Pandemi di Masyarakat

“Apakah harus berkontribusi? Kan pelajar ya seharusnya tugasnya belajar, bukan terjun ke lapangan mengurusi pandemi, itu cukup tugas pemerintah dan tenaga kesehatan aja."

Dalam hal penanggulangan dan mengurus pandemi di dunia dan Indonesia khususnya, tidak mengenal apakah dia seorang dokter atau bukan, ataukah seorang relawan Covid atau bukan. Semua lapisan masyarakat berhak ikut turut serta membantu negeri ini agar bisa terlepas dari pandemi.

Lalu, apakah harus ikut serta turun langsung ke lapangan?

Tentunya hal ini sangat kondisional ya. Tergantung masing-masing pelajar.

Tugas utama pelajar memang belajar tetapi jika terdapat waktu senggang, seperti mahasiswa tingkat akhir yang memiliki waktu senggang untuk mengikuti relawan kesehatan, hal itu tentu bagus. 

Atau bisa juga yang sedang melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa yang mempunyai protokol kesehatan yang masih kurang dan memerlukan pelayanan kesehatan yang mumpuni.

Bagi yang menjadi pengurus OSIS di sekolahnya masing-masing, tentu pandemi menjadi waktu yang pas untuk bergerak memuat program untuk membantu masyarakat di sekitar sekolahnya. 

Bisa dengan membuat program kampanye kesehatan di sekitar sekolah dengan bekerjasama dengan RT-nya. Ataupun, mengadakan pengumpulan dana bagi warga yang terpapar dari segi ekonominya. 

Hal ini tentu bisa dilakukan sekreatif apapun dan balik lagi ke tujuan untuk membantu dan manfaat yang diberikan kita sebagai pelajar bagi penanggulangan terhadap pandemi ini.

Jikalau tidak memiliki waktu luang, tidak sedang melaksanakan KKN tadi, dan bukan termasuk pengurus OSIS, sebagai pelajar yang melek akan kondisi  dan peduli dengan negeri ini, sudah sepantasnya menjaga jarak dan menghindari kerumunan menjadi hal yang harus dilakukan saat ini. 

Kita sebagai pelajar dapat dengan mudah berkontribusi untuk negeri ini dengan cara selalu menerapkan protokol kesehatan dengan benar, kapanpun dan dimanapun kita berada.

Dengan turut aktif menerapkan protokol kesehatan dari diri sendiri, secara tidak langsung itu juga menyatakan bahwa diri kita tidak lupa akan tanggung jawab sebagai pelajar Indonesia yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Kita sebagai pelajar Indonesia, jangan sampai menjadikan pendidikan formal sebagai gaya hidup saja, dengan mengikuti pembelajaran di sekolah atau kampus dengan tujuan karena ikut-ikutan teman yang juga sekolah dan kuliah. 

Pelajar juga harus bisa berkontribusi bagi negeri ini, sekecil apapun itu, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Semoga kita semua menjadi pelajar yang berguna bagi bangsa dan negara, dengan tidak melupakan 2 hal penting tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun