Di Danau Tuo, ada jalan kecil untuk mengitari danau, dan ternyata di pinggir danau ini sudah ada rumah semi permanen. Di depan rumah ada tempat duduk-duduk sambil ngaso dan memandang danau serta sawah yang menguning. Menurut bapak si pemilik rumah, air danau pernah besar dan menenggelamkan sawah di pinggir danau.
Aktivitas warga di sekitar danau, selain berkebun dan menggarap sawah juga mencari ikan di danau. Wah saya sampai punya pikiran, kalau perang dunia mengungsi ke sini saja ya. Karena lima bahan pokok tercukupi di sini, ada sawah yang menghasilkan beras, danau menghasilkan lauk pauk, ada yang beternak ayam, sayur mayur ada bahkan kelapa juga ada.
Danau tuo ini membuat kita betah berlama-lama di sini, pemandangan danau yang dikelilingi lahan pertanian membuat suasana asri dan tenang. Kicauan burung dan hembusan angin membuai membuat terkantuk.
Menurut bapak pemilik rumah, pengunjung Danau Tuo tidak begitu ramai, ada turis lokal dan mancanegara juga yang sesekali berkunjung. Mereka membawa drone karena kalau dari drone Danau Tuo ini sangat memukau.
Air danau jernih, tanpa riak, tenang sempurna, dan saya menemukan ikan yang melompat dari danau. Mungkin girang menyambut saya ya he he. Akhirnya ikan tersebut saya kembalikan ke danau.
Kesan mendalam saat mengunjungi Danau Tuo, saya merasakan keheningan, ketenangan dan kedamaian di tengah keindahan alam yang tersembunyi. Tidak sia-sia rasa penasaran saya akan Danau Tuo ini. Dalam bayangan saya jauh terpencil di hutan eh ternyata dia bersembunyi dengan indah dalam hamparan sawah dan kebun.