Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mencegah Banjir dan Memanfaatkan Sampah Organik dengan Lubang Biopori

5 Februari 2022   14:36 Diperbarui: 8 Februari 2022   14:28 2184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa wilayah di Indonesia mengalami puncak musim hujan di bulan Januari-Februari 2022 ini. Potensi hujan dengan intensitas tinggi disertai dengan frekuensi tinggi perlu diwaspadai akan terjadi banjir. Walaupun daerah tempat kita berdiam bukan di bantaran sungai namun tetap waspada akan curah hujan yang tinggi tersebut. Cuaca yang ekstrim tidak bisa kita prediksi akibatnya.

Hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah genangan air ataupun banjir di lingkungan kita adalah dengan cara pembuatan lubang biopori. Lubang biopori yang dikenal sebagai LRB (Lubang Resapan Biopori) dan juga ada yang menyebutkan sebagai LCO (Lubang Cerdas Organik) adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal dalam tanah dengan diameter 10-12 cm dan kedalaman 100-200 cm. Dinamakan biopori karena memanfaatkan aktivitas fauna tanah atau akar tanaman (bio) yang membentuk lubang-lubang terowongan kecil (pori) di dalam tanah.

Lubang biopori sebagai resapan air juga bisa dimanfaatkan untuk solusi sampah organik yakni untuk tempat pembuangan sampah organik seperti sampah makanan, potongan sayuran, kulit buah-buahan dan lain sebagainya. Sampah organik yang dimasukan ke dalam biopori akan menjadi kompos dan bisa menjadi media tanam.

Sumber foto lhketapang.wixsite.com
Sumber foto lhketapang.wixsite.com

Pembuatan lubang biopori tidak membutuhkan banyak biaya, dengan peralatan bor tanah atau linggis dan paralon. Caranya membuat lubang biopori yang bisa kita lakukan di rumah adalah sebagai berikut:

1. Gali tanah dengan menggunakan bor tanah atau linggis dengan kedalaman sekitar 80-100 cm.

2. Jika ingin membuat beberapa lubang biopori, beri jarak antara biopori sekitar 50 cm

3. Siapkan paralon untuk wadah sampah organic dengan paralon berdiameter 4 inci. Paralon dilubangi dengan bor untuk menyerap air dan juga tempat cacing masuk. Bagian bawah paralon ditutup supaya jika ingin mengambil pupuk organik yang sudah jadi, paralon tinggal ditarik. Bagian atas paralon juga ditutup tapi tutupnya dilubangi agar air bisa masuk

4. Paralon yang sudah jadi dimasukkan ke dalam lubang tanah yang sudah kita buat

5. Sampah-sampah organik seperti sisa makanan dimasukkan ke dalam paralon dan tutup paralon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun