Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dari Lugu Menjadi Lugas

30 Juli 2021   14:28 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:21 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.kompasiana.com/topic/senioritas-di-kantor

Dan saya memenuhi segala tanggung jawab yang diberikan. Kalau staf lain mungkin akan bilang, nanti saya kerjakan. Tapi saya selalu bilang, sekarang saya kerjakan.

Banyak hal yang saya anggap itu "bukan plonco" tapi didikan dari orang-orang yang ingin kita maju. Saya mempunyai banyak kemajuan dari lugu menjadi lugas bin tegas. Karena di kantor kami diperbolehkan mengeluarkan pendapat, menyatakan kebenaran. Jika merasa benar dan memang benar, harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.

Jadi jika sekarang ada yang mau "plonco" saya, kayaknya engga mempan deh. Saya sudah terlalu tua untuk diplonco he he he. Pengalaman mengajarkan banyak hal. Walaupun ilmunya tinggi, tapi kalau tidak punya pengalaman apalagi belum mencicipi kerja lapangan, mesti belajar lebih keras untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja. 

Begitu juga mengenai usia, usia tidak menjamin orang itu bisa disebut 'senior" atau 'junior". Seperti zaman sekarang, orang tua mungkin harus lebih banyak belajar dari anak-anak muda berkaitan dengan teknologi misalnya. 

Jadi saya tidak sependapat jika ada senioritas di suatu kantor, yang ada mungkin mereka lebih dulu saja selangkah dari kita terjun ke suatu bidang pekerjaan.

Namun kita tetap respect kepada mereka yang lebih selangkah ini, juga kepada boss atau leader kita. "Nilai atau value" kita dinilai dari attitude. Jika ingin dihargai, tentu kita mesti menghargai orang lain terlebih dulu. Bukankah begitu?

FS, 30 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun