Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dari Air Terjun Turun ke Sungai

26 Juli 2021   13:46 Diperbarui: 26 Juli 2021   14:24 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air terjun Pendung Mudik/Foto Fatmi Sunarya

Dari mana datangnya lintah,
Dari sawah turun ke kali,
Darilah mana datangnya cinta,
Darilah mata turun ke hati.

Kali ini kita tidak berbicara tentang cinta, tapi berkaitan dengan air bersih yang jatuh dari air terjun lalu mengalir ke sungai dan dimanfaatkan untuk air bersih. Air terjun selain sebagai tujuan wisata alam, juga mempunyai manfaat bagi lingkungan sekitarnya. 

Seperti untuk mengairi lahan persawahan, sebagai sumber air bersih, juga bermanfaat untuk usaha-usaha perikanan serta dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Khusus untuk pembangkit listrik tenaga air ini sudah banyak yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik berskala kecil yang menggunakan air sebagai tenaga penggerak. PLTMH ini pembiayaannya lebih murah daripada PLTA yang berskala besar.

Air Sungai berasal dari air terjun/foto Fatmi Sunarya
Air Sungai berasal dari air terjun/foto Fatmi Sunarya

Seperti Air terjun Pendung Semurup yang terletak di Desa Pendung Mudik, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

Selain eksotis karena dikelilingi dinding-dinding batu, menjadi tempat wisata yang menarik dan mudah dijangkau. Air terjun dengan ketinggian 16 meter ini, hanya perlu waktu kurang dari satu jam berjalan kaki. Berjalan kaki menyusuri kebun warga dan bertemu dengan sungai, mengikuti dari mana sungai mengalir. 


Air terjun ini sangat bermanfaat untuk irigasi mengaliri sawah-sawah masyarakat sekitarnya. Selain itu juga sudah dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk masyarakat. 

Air terjun yang mengalir ke sungai ini ditampung di bak penampungan. Dari bak penampungan di alirkan melalui pipa induk. Dari pipa induk ini lah air diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat dan di distribusikan ke rumah-rumah warga. 


Air dari pegunungan ini tentu saja sangat jernih dan bermanfaat sebagai air bersih bagi masyarakat. Pengelolaan air bersih ini dikelola oleh desa dan biasanya biayanya tidak dihitung dari pemakaian perkubik. Tapi hanya untuk biaya operasional pengelolaan air bersih saja. 

Seperti di desa penulis, untuk air bersih yang dikelola desa hanya dipungut biaya Rp. 10.000/bulan. Dengan pemakaian sepuasnya, ini sangat murah. 


Di Kerinci, masih terdapat sumber air dari danau dan juga pegunungan, salah satunya dari air terjun. Danau di Kerinci umumnya berada di ketinggian seperti Danau Duo yang berketinggian 1.500 mdpl  dan menjadi sumber air bagi warga sekitarnya.

Sungai di daerah pegunungan dan hutan masih bisa kita bercermin saking jernihnya. Harapan kita Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak dirusak hutan atau lingkungannya. Perusakan DAS ini bisa berakibat erosi, longsor dan banjir. Bukan manfaat lagi yang kita terima jika DAS dirusak tapi bencana banjir siap datang.

Bersihnya sungai tergantung dari bagaimana kita menjaga DAS tetap hijau dan ekosistem sungai terjaga. Semoga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak melakukan penebangan hutan ya. Sehingga kita bisa menikmati air sungai yang bersih dan berguna untuk kehidupan kita sehari-hari dan untuk generasi berikutnya. Salam lestari. 

FS, 26 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun