Seperti pernah saya kisahkan, dalam dunia kerja saya memulai dari nol. Setelah menyelesaikan pendidikan computer, saya bekerja menangani administrasi sekaligus nyambi siaran di sebuah radio swasta.
Hanya satu tahun bekerja di radio swasta, saya melamar di WWF, NGO International di bidang konservasi. Cukup lama dan sangat nyaman bekerja di WWF hingga 8 tahun. Saya memilih tidak kemana-mana walaupun teman saya ada yang mencoba bekerja di tempat lain atau melanjutkan pendidikan.
Ada sedikit penyesalan, saking nyamannya hingga saya tidak punya target apapun. Saya tidak memikirkan bagaimana jika tidak bekerja lagi/kontrak selesai. Boleh dikatakan terlena.
Begitulah, saat kontrak selesai dan tidak punya pekerjaan, hanya pegang dana asuransi, saya akhirnya memutuskan hal yang penuh risiko. Dengan dana asuransi tersebut saya membangun dua petak toko, dengan asumsi satu petak saya sewakan dan satu buat saya buka toko sendiri.
Ini penuh risiko, bagaimana jika tidak ada yang akan menyewa toko, sementara dana asuransinya amblas. Untunglah nasib baik, ada yang menyewa toko selama 2 tahun hingga bisa buat modal saya buka toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Toko yang saya bangun berlokasi di rumah orang tua dan didekat pasar. Dan ternyata, toko kecil-kecilan saya ini kalah saing dengan toko-toko besar/grosir. Saya akhirnya memilih tutup toko dan menyewakannya saja.
Saya kembali dipanggil bekerja disebuah LSM lokal, itu berlangsung selama 5 tahun. Belajar dari pengalaman, tenaga kontrak tidak selamanya dipakai. Makanya saya memasang target cukup 5 tahun saja saya bekerja disini. Hidup hemat dan rajin menabung tetap saya terapkan.
Hasil tabungan, toko yang semula tiap petak hanya berukuran 3 x 4 meter, saya perluas menjadi 3 x 8 m. Dengan hitungan sewanya jadi lebih mahal. Namun tempat tinggal saya makin sempit.
Bersyukur, ada sebuah project dalam bidang telekomunikasi, kontraknya selama 4 tahun dan mencakup 200 desa di Kerinci. Dari project inilah saya memasang target untuk membangun rumah di bekas kebun keluarga, disebabkan tempat tinggal yang sempit. Rumah impian akhIrnya selesai dan saya pindah rumah.
Bersyukur dari tahun 2017 hingga sekarang, saya bekerja di sebuah lembaga. Setiap tahun saya harus punya target, terutama sekali tabungan. Pengalaman pahit masa lalu, pernah tidak pegang uang sepeserpun, bahkan meminjam uang pada orang tua adalah mimpi buruk.