Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menabung Rindu pada Celengan Kayu

16 Maret 2021   08:24 Diperbarui: 16 Maret 2021   08:31 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi www.piqsels.com

Rindu berbisik pada daun berguguran layu
Terhempas pada celengan kayu
Berbicara tentang indah bersama kala pandang beradu
Seperti biasa, dia hanya diam termangu

Hanya denting koin rindu terdengar jatuh
Kian pelan, hampir penuh
Hari-hari dalam rasa yang melepuh
Kadang mengikat erat, kadang rapuh

Entah kapan kita akan membuka celengen rindu berdua
Berhamburan segala rasa
Berserakan kata rayu dan puja
Ada tawa riang bergema
Akan ada senandung gita
Beraroma asmara
Bergulir sepotong  cinta

Aku merindumu, aku merindumu
Sangat merindumu
Deras memenuhi celengen rindu
Menunggu sang tuan dan puan bertemu
Berjalan bergandengan menyusuri linimasa menunggu

FS, Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun