Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bidadari Tersungkur Rindu

11 Juli 2020   00:35 Diperbarui: 11 Juli 2020   00:40 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi id.minghui.org

Pada Gelinjang malam
Bidadari tersungkur rindu
Tak tahu sebab, rasa muncul menderu
Tak tahu harus kemana menyampaikan kalam

Bidadari tlah lama tak bersua sang Bidadara
Entah berapa purnama
Dan bertanya, kenapa rasa tumbuh mengumpal di dada ?
Menyelusup, menyelinap cerdik di jiwa

Bidadari berpura menyanyikan tembang cinta
Bersikeras menarikan tarian asmara
Namun rasa tak bisa menipu
Berpeluh, tersungkur kembali pada rindu

Bidadara, aku menunggumu dalam perjalanan purnama
Mungkinkah kita kembali bersua?
Ujar Bidadari
Di lantai bumi

FS, 09 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun