Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyepi di Koto Petai

25 Juni 2020   14:55 Diperbarui: 29 Juni 2020   16:33 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang kala kita butuh waktu untuk sendiri. Mungkin melapangkan pikiran dan hati. Namanya juga manusia, tidak ada yang tak punya beban masalah. 

Refreshing memang dibutuhkan oleh jiwa dan raga. Betul tidak? Tapi karena kita masih dihantui wabah pandemi ini maka kita harus mencari tempat yang aman untuk refresh sejenak. 

Tidak mengunjungi tempat wisata yang ramai itulah pilihannya. Saya memilih jarak yang dekat dari pusat kota yaitu ke Danau Kerinci. Yang hanya berjarak 12 Km, waktu tempuh tidak sampai 30 menit.

Di sekeliling Danau Kerinci, terdapat desa-desa yang berada tepat di pinggir danau. Salah satunya Desa Koto Petai. Desa Koto Petai masuk dalam Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, lengkap ya. 

Di Desa Koto Petai ini sudah ada beberapa tempat wisata di pinggir danau. Pinggir danaunya cukup unik yaitu berpasir layaknya di pinggir pantai. Disini juga debur ombak bisa dinikmati. Jadilah pinggir danau rasa pinggir laut. Anak-anak bebas mandi dipinggir danau karena airnya tidak begitu tinggi. 

FOTO FATMI SUNARYA
FOTO FATMI SUNARYA
Biduk-biduk nelayan/FOTO FATMI SUNARYA
Biduk-biduk nelayan/FOTO FATMI SUNARYA
Di salah satu tempat wisata yang sepi pengunjung, biduk-biduk nelayan parkir menumpuk disuatu tempat. Saya hanya bertemu seorang nelayan yang baru pulang, dan ketika saya menawari ingin membeli ikan beliau menolak. 

Sudah ada yang pesan, katanya. Memang beberapa nelayan yang mencari ikan di danau ini sudah punya pedagang pengumpul semua. 

Begitu juga keramba-keramba yang bertebaran di danau juga menjual ikannya pada pedagang pengumpul. Kita hanya bisa menbeli ikan jika ada yang memancing atau mencari ikan secara mandiri. Hanya untuk konsumsi sendiri dan sisanya di jual di pinggir jalan di danau.

Nelayan Pulang Mencari Ikan/FOTO FATMI SUNARYA
Nelayan Pulang Mencari Ikan/FOTO FATMI SUNARYA
Ikan hasil tangkapan/FOTO FATMI SUNARYA
Ikan hasil tangkapan/FOTO FATMI SUNARYA
Kemudian saya beranjak ke lokasi lain di pinggir danau tapi masih di wilayah Desa Koto Petai. Wah, saya menikmati pemandangan nelayan-nelayan yang sedang menjala ikan, dan itu mengasyikan. 

Ternyata mendapatkan ikan tidak semudah yang kita kira. Saya memperhatikan beberapa kali nelayan menebar jala, kadang ada ikan yang terperangkap di jala dan kadang tidak. 

Kalau saya yang jadi nelayannya mungkin tidak sabaran, cepat bosan. Beberapa nelayan hilir mudik, ada yang menuju kerambanya masing-masing dan juga menjala ikan. Saya betah disini beberapa jam hanya menengok nelayan menjala.

Menjala ikan/FOTO FATMI SUNARYA
Menjala ikan/FOTO FATMI SUNARYA
Menjala ikan/FOTO FATMI SUNARYA
Menjala ikan/FOTO FATMI SUNARYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun