Mohon tunggu...
Faatima Seven
Faatima Seven Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Moody

Loves writing. Founder and Writer at Asmaraloka Publishing http://ayreviuyu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Habiburokhman, SH, MH: Harus Menjadi Legislatif untuk Bisa Berjuang Total

14 Agustus 2018   20:39 Diperbarui: 15 Agustus 2018   12:24 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habiburokhman Bertekad Memperjuangkan Hak Rakyat.

MENGAWALI karirnya dari ranah hukum,  Habiburokhman dikenal sebagai sosok pembela warga dan netizen yang didzalimi penguasa. Dengan  kecakapannya dalam menyikapi hukum, dia menginisiasi pembentukan Advokat Cinta Tanah Air atau ACTA  yang telah mengadvokasi banyak aktifis yang dipersekusi. 

Salah satunya adalah Asma Dewi yang sempat diselkan di Mapolda selama tiga bulanan. Juga' pendampingan terhadap Ahmad Dhani Yang hingga sekarang masih berlanjut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang didakwa dengan kasus Ujaran Kebencian.

Didirikan tahun 2016, ACTA sendiri lahir karena keprihatinan Habiburokhman dan rekan-rekan sejawatnya atas pelaksanaan hukum yang semena-mena. Begitu gigihnya ACTA menunjukkan pembelaan terhadap para tersangka dan terdakwa sehingga oleh kelompok kontra, ACTA sering dilabeli sebagai Kelompok Pencari Kesalahan Ahok di zaman mengemukanya penistaan agama.

Karena keberpihakannya pada rakyat pula maka Habiburokhman yang karib disapa Bang Habib ini menjadi dekat dengan sosok Prabowo Subianto dan mendekat pula secara struktural pada Partai Gerindra sehingga dia dipercaya membidangi Dewan Pembina Advokasi DPP Partai Gerindra. Kini, bahkan pria kelahiran Lampung, 17 September 1974 ini menjadi Calon Legislatif dari Dapil I Jakarta Timur dari Partai Gerindra.

Seorang Advokat merambah ke politik dan melebarkan kepak sayapnya bahkan ke parlemen, kenapa harus? Bukankah justeru akan menciderai kemurnian pelaksanaan hukum karena tersangkut vested interest? Pertanyaan ini begitu menggelitik. Maka, ketika tanpa sengaja bertemu Bang Habib di sebuah caf di kawasan Menteng, aku penasaran ingin memahami latarbelakang dan motivasinya dan menanyakan langsung padanya.

Bang Habib, anda sudah terkenal sebagai lawyer dan sudah mapan pula secara finansial, kenapa sekarang malah ingin menjadi legislatif?

Sebenarnya beberapa Bos sudah menawari saya ganti'in Sandi di DKI 2, tapi saya tidak berminat. Karena dari kecil passion saya itu Legislatif. Pemahaman saya waktu SD adalah, legislatif bisa drafting undang undang. Nah, segala aspek dalam masyarakat itu kan diatur oleh undang-undang. Dan undang-undang disahkan oleh legislatif. Kalau saya di legislatif berarti saya bisa sambil mengawasi jalannya pemerintahan. Itu kan mulia sekali dan bisa membantu rakyat.

Idealnya memang begitu. Tetapi toh banyak anggota dewan yang awalnya sangat orisinal dan terpercaya seperti niat Bang Habib ini, justeru ketika menjadi legislatif malah berubah dan terkooptasi?

Kita akan berusaha. Dengan sistem yang bagus, kita akan bisa mengkontrol kekuasaan dengan baik. Sebagai contoh di Gerindra... kebijakan gak ikut kunjungan ke luar negeri karena merupakan pemborosan, itu bisa kita pertahankan dan kita laksanakan. Dan di setiap komisi kita bisa perjuangkan hal-hal penting menyangkut kesejahteraan rakyat. Jadi, di legislatif kita bisa banyak berperan.

Bagaimana dengan isu politik uang di Gerindra semisal mahar?  Dan ini sebenarnya bukan isu karena Prabowo sendiri menyatakannya secara terbuka tentang sejumlah uang yang harus dipersiapkan?

Politik memang high cost. Pemilihan bebas itu high cost. Untuk kampanye dan pelaksanaannya kan butuh biaya. Seperti saya saat ini, ketika sosialisasi kan kita butuh uang makan, uang jalan, uang rokok dan sebagainya. Itu realistis sekali. Dan kita bisa libatkan masyarakat untuk ini. Gerindra sendiri kan sekarang melakukan penggalangan dana dari rakyat dan rakyat menyambutnya. Gak masalah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun