Mohon tunggu...
Muhammad Farzha Putra
Muhammad Farzha Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Menulis di kala senggang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyingkap Tabir: Apa Itu Anti-Semitisme?

3 Desember 2022   10:06 Diperbarui: 3 Desember 2022   10:11 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anti-Semitisme bukanlah suatu isu sosio-politik yang asing lagi di telinga masyarakat. Berbagai media sudah cukup banyak yang menyinggung mengenai subjek ini. lantas, apa sebenarnya Anti-Semitisme itu?

Secara etimologis, Semit sendiri berasal dari Bahasa Arab, yaitu Syam/Sem, yang pada dasarnya merupakan suatu istilah yang mengacu pada suku bangsa yang mendiami Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Arab, Ibrani, Yahudi, serta suku bangsa Afro-Asia lainnya.

Sedangkan, Anti-Semitisme sendiri merupakan istilah yang pertama kali dikenalkan oleh jurnalis Jerman, Wilhelm Marr. Wilhelm menerangkan bahwasannya Anti-Semitisme merupakan suatu persepsi diskriminatif terhadap golongan kaum Semit dengan maksud untuk menyebarkan suatu kebencian terhadapnya.

Perjalanan panjang terhadap sentimen Anti-Semitisme ini sendiri sudah eksis sejak abad klasik di Eropa maupun Timur Tengah. Akan tetapi, dewasa ini fenomena Anti-Semitisme sendiri sudah menyebar hingga ke seluruh belahan dunia, dan tanpa disadari Indonesia juga salah satunya.

Di dalam perkembangannya saat ini, Anti-Semitisme menjadi suatu diskursus yang lebih spesifik membahas mengenai fenomena diskriminasi terhadap kaum Yahudi di seluruh dunia. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan mengingat perjalanan panjang sejarah kaum Yahudi baik di Eropa maupun di Timur tengah yang penuh akan polemik dan konfrontasi.

Secara historis sendiri sentimen Anti-Semitisme telah menyebabkan berbagai peristiwa sejarah besar. Salah satu peristiwa yang diakibatkan oleh sentimen Anti-Semitisme sendiri adalah penindasan Kaisar Tiberius pada masa Kekaisaran Romawi di tahun 19 Masehi yang menyebabkan diusirnya ribuan kaum Yahudi dari Roma. Pengusiran tersebut merupakan akibat dari timbulnya eksklusivitas keagamaan di dalam pemerintahan Kekaisaran Romawi.

Kemudian, peristiwa di dalam sejarah lainnya yang melibatkan sentimen Anti-Semitisme adalah pada periode abad pertengahan, yaitu tepatnya pada masa Perang Salib. Perang Salib sendiri adalah perang yang diinisiasi oleh Paus Urban II pada abad ke-10 untuk merebut tanah suci Yerusalem yang pada saat itu diduduki oleh Kekhalifahan Islam.

Pada Perang Salib, kaum Yahudi baik yang berdiam di Eropa maupun Timur Tengah menjadi korban dari perampasan, pengusiran, hingga pembantaian dari tentara-tentara yang terlibat di dalam Perang Salib. Para kaum Yahudi yang semula telah membentuk berbagai komunitas-komunitas di berbagai belahan wilayah Eropa dan Timur Tengah harus terpaksa meninggalkan rumah dan keluarganya sebagai akibat dari subjugasi Tentara Kristen di Eropa yang menganggap bahwa bangsa Yahudi bukanlah bagian dari mereka, melainkan sebuah ancaman.

Selain itu, peristiwa kelam yang menimpa kaum Yahudi lainnya yang disebabkan oleh sentimen Anti-Semitisme adalah peristiwa Holocaust. Holocaust sendiri adalah peristiwa pembunuhan massal orang-orang Yahudi di Eropa selama periode Perang Dunia II oleh Nazi Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi Jerman secara sistematis telah membunuh sekitar enam juta orang Yahudi di seluruh wilayah Eropa yang didudukinya. Genosida ini sendiri dilakukan Nazi Jerman baik dengan kekerasan, senjata, maupun dengan gas-gas biologis beracun di dalam kamp-kamp pengasingan kaum Yahudi.

Sejarah mencatat bahwa mayoritas peristiwa tersebut diakibatkan oleh chauvinisme serta ekstremisme yang eksesif, sehingga timbul perasaan benci yang berlebih terhadap kelompok di luar golongannya. Selain itu, sentimen religiusitas berlebih yang tidak berlandaskan pada empirisme (keadaan yang sesungguhnya) dan logisme (akal pikiran) juga menjadi salah satu penyebab timbulnya Anti-Semitisme ekstrem di dalam perjalan peradaban umat manusia hingga hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun