Mukadimah
Menjadi warga Kota malang merupakan impian sejak SMA. Karena sebagai warga kabupaten rasanya enak jadi orang kota. Tapi setelah sudah menjadi warga kota 7 tahun ini baru merasakan galaunya, banyaknya orang yang punya impian serupa. Jadilah kota malang padat dengan penduduk yang punya impian serupa.Â
Jika 50% saja mahasiswa pendatang memilih jadi warga Kota malang. Pasti menghitungnya akan sulit. Karena kota malang menjanjikan banyak pilihan universitas sebagai kota pendidikan maka banyaklah mahasiswa yang masuk setiap tahunnya
Kota malang menjadi kota pendidikan yang sangat nyaman bagi mahasiswa, karena lingkungan sejuk dan sangat mendukung bagi kantong perantau.Â
Tapi itu cuma mimpi, karena hidup tidak semudah itu beh. Satu saja contohnya macet. Mau jalan kemana saja pasti macet. Pagi macet karena waktu berangkat sekolah dan kerja. Siang macet orang mencari makan siang. Sore ya pulang semua beh. Penuh jalan sama orang. Â
Pasal 1
Pusat Keramaian kota malang bukanya tempat perbelanjaan tapi jalananÂ
melewati jalan veteran di pagi hari seperti harus memecah ombak lautan. Begitu di jalan gajayana juga serupa lautan motor dan manusia, itu baru di kawasan pendidik saja belum di pusat perbelanjaan
Saya yang tinggal di kecamatan kedungkandang jika harus ke kampus  jalan veteran melewati wilayah pasar besar. Ya pasti macet juga dong. Sebelum memecah lautan di veteran kita harus berjuang menebus macet di pasar besar
Laku benar itu barang sampai semua jalan rebutan, rebutan jadi jalan macet hampir semua jalan di kota malang macet apalagi pada waktu tertentu
Umak lewat tengah kota pagi sampai tujuan ya pasti siang dong beh. Contohnya saja, saya berangkat dari kedungkandang setengah tujuh pagi sampai veteran baru jam delapan. Ini di dalam kota saja tidak sampai kabupaten