Jenis lain dari penyakit hemolisis pada bayi yang baru lahir adalah ketidakcocokan golongan darah ABO. Hal ini terjadi ketika golongan darah ibu A, B, atau O tidak sesuai dengan bayi. Kondisi ini dianggap kurang berbahaya atau mengancam bayi dibanding ketidakcocokan Rh. Namun, bayi dapat membawa antigen langka yang dapat membuat mereka berisiko terkena eritroblastosis fetalis. Antigen ini meliputi:
- Kell
- Duffy
- Kidd
- Lutheran
- Diego
- Xg
- P
- Ee
- Cc
- MNSs
Â
Bagaimana Ketidakcocokan Bisa Menimbulkan Masalah?
Terkadang, suplai darah dari ibu bercampur dengan darah milik janin saat hamil. Bahkan jika sejumlah kecil darah ibu bercampur dengan darah janin, masalah bisa segera timbul.
Ketidakcocokan Rhesus atau ABO antara orang tua dapat menyebabkan komplikasi pada keturunan.
Darah bisa tercampur sebagai hasil dari:
- Plasenta terlepas dari dinding dinding rahim saat melahirkan
- Perdarahan saat hamil
- Rotasi manual bayi sungsang
- Aborsi
- Kehamilan ektopik
- Keguguran
- Kejatuhan, trauma tumpul, atau uji pralahir invasif.
Tes sebelum kehamilan, seperti amniosentesis dapat menempatkan seorang ibu dengan darah Rh-negatif beresiko tercampur dengan darah Rh-positif anaknya. Jika ini terjadi, respon imun mungkin terjadi pada ibu. Ini berarti bahwa ibu akan mengenali sel Rh-positif masa depan sebagai orang asing dan sistem kekebalan tubuhnya akan menyerang mereka.Â
Tubuhnya akan menghasilkan antibodi untuk melawan paparan faktor Rh di masa depan, termasuk darah janinnya. Hal ini bisa mengakibatkan sel darah merah janin hancur. Antibodi juga dapat diproduksi setelah kontaminasi jarum darah Rh positif atau transfusi darah dengan darah Rh-positif.
Eritroblastosis fetalis menyebabkan penghancuran sel darah merah selama kehamilan. Pemusnahan sel darah merah di janin bisa cepat. Akibatnya, janin tidak akan menerima cukup oksigen. Penyakit atau kematian bisa terjadi.
Tubuh janin akan mengalami anemia dan akan mencoba menghasilkan sel darah merah dengan cepat. Hal ini bisa mengakibatkan pembesaran hati dan limpa. Selain itu, sel darah merah yang diproduksi dengan cepat ini seringkali belum matang. Mereka belum bisa berfungsi dengan baik.
Bila kondisi ini hadir pada bayi baru lahir, hal itu disebut penyakit hemolisis pada bayi baru lahir. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk memecah dan mengeluarkan sel darah merah. Akibatnya, akan ada kadar bilirubin yang tinggi, produk sampingan dari kerusakan sel darah merah. Kelebihan sirkulasi bilirubin akan menyebabkan ikterus, dan bayi akan berwarna kuning.
GEJALA & KOMPLIKASI