Mohon tunggu...
Raden Farrel Mufti Maheswara
Raden Farrel Mufti Maheswara Mohon Tunggu... Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

hobi saya menemukan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arsitektur Informasi & Taksonomi : Kunci Rapi Data di Era Digital

27 September 2025   16:41 Diperbarui: 27 September 2025   16:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  

Sekarang ini, hampir semua aktivitas kita bersinggungan dengan data dan informasi yang ada di dunia digital. Mulai dari foto, video, dokumen tugas, sampai berita online, datanya sangat banyak dan beragam. Meski begitu, banyak dari kita sering bingung atau repot saat mencari informasi yang kita butuhkan karena data tidak tertata dengan rapi. Nah, arsitektur informasi dan taksonomi informasi adalah dua cara penting supaya data itu jadi rapi, gampang dicari, dan nggak bikin bingung.

Apa itu Arsitektur Informasi?

Bayangkan kamu punya lemari penuh barang, tapi semuanya ditumpuk asal saja. Kalau dicari baju atau tas tertentu pasti pusing dan butuh waktu lama. Arsitektur informasi itu seperti cara menata lemari supaya barang-barang tertata rapi dan mudah ditemukan.

Dalam dunia digital, arsitektur informasi adalah cara mengatur dan menyusun informasi supaya penggunanya (misal: kita yang buka website, aplikasi, atau file di komputer) bisa dengan mudah menemukan apa yang dicari. Ini termasuk mengelompokkan informasi ke dalam bagian-bagian yang logis, memberi nama yang jelas untuk tiap bagian, dan membuat sistem navigasi supaya pengguna nggak tersesat saat mencari.

Contohnya, di sebuah toko online, produk dipisah menurut kategori seperti elektronik, pakaian, dan makanan. Menu-menu di website dibuat supaya mudah dijelajahi, sehingga pembeli bisa cepat menemukan barang yang diinginkan.

Apa itu Taksonomi Informasi?

Kalau arsitektur informasi itu denah rumah yang mengatur ruangan, maka taksonomi itu adalah rak dan label yang membantu menata isi ruangan supaya rapi.

Taksonomi informasi adalah sistem pengelompokan data ke dalam kategori-kategori yang spesifik dan jelas. Misalnya, di sebuah perpustakaan, buku dibaginya berdasarkan jenis seperti fiksi, ensiklopedia, atau ilmu pengetahuan. Begitu juga di website berita, artikel dikategorikan menjadi politik, olahraga, dan hiburan supaya pembaca mudah memilih topik sesuai minatnya.

Taksonomi memudahkan kita menelusuri data tanpa harus membuka semua isi satu per satu.

Kenapa Arsitektur dan Taksonomi Penting?

Mudahnya akses data dan informasi itu penting banget. Kalau data tidak rapi dan teratur, kita bisa buang-buang waktu mencari file foto, dokumen kerja, atau artikel penting. Bahkan, data yang nggak terorganisir bisa hilang atau terlupakan.

Dengan arsitektur dan taksonomi:

  • Kita bisa cepat menemukan data atau info yang dibutuhkan tanpa stres.

  • Data terorganisir dan nggak gampang hilang atau salah tempat.

  • Website dan aplikasi jadi mudah dipakai dan nggak bikin pengguna bingung.

Bayangkan kamu pakai aplikasi yang menunya membingungkan, pasti malas menggunakannya. Desain yang baik berkat arsitektur informasi dan taksonomi membantu pengguna tetap betah dan bisa dapat apa yang mereka mau.

Komponen Arsitektur Informasi yang Harus Diketahui

Ada beberapa bagian penting supaya arsitektur informasi bisa berjalan dengan baik:

  • Pengelompokkan Data: Menyusun data ke dalam kategori yang masuk akal.

  • Pemberian Label atau Nama yang Jelas: Pengguna harus segera ngerti maksud tiap bagian.

  • Navigasi yang Mudah: Menu dan jalur akses yang memandu pengguna.

  • Sistem Pencarian: Fitur yang memudahkan mencari data dengan kata kunci.

Cara Mudah Menerapkan di Kehidupan Sehari-hari

Nggak perlu repot, kita bisa mulai dari hal simpel supaya data pribadi rapi:

  1. Kumpulkan semua data yang biasa kamu simpan, misal foto, dokumen, video.

  2. Buat folder-folder berdasarkan jenis data atau kebutuhan, seperti "Foto Liburan", "Tugas Sekolah", "Dokumen Kerja".

  3. Kasih nama file yang jelas dan mudah dimengerti. Jangan cuma "file1" atau "dokumen".

  4. Manfaatin fitur pencarian di gadget untuk cari data lebih cepat.

  5. Rajin rapikan dan hapus file yang sudah nggak diperlukan agar data tetap tertata.

Tantangan Menata Data di Era Digital

Meski terlihat mudah, menata data sebenarnya sering jadi tantangan karena data kita makin banyak dan susah diprediksi. Selain itu, gaya pengguna berbeda-beda, ada yang suka susun rapi, ada pula yang asal simpan. Tapi satu hal pasti: semakin rapi arsitektur dan taksonomi informasimu, semakin mudah hidup dan pekerjaanmu.

Kesimpulan

Arsitektur informasi dan taksonomi adalah cara supaya data digital yang kita punya tetap rapi dan mudah ditemukan. Tanpa keduanya, data bisa bikin pusing dan menyulitkan. Dengan menerapkannya, baik di lingkungan kerja, sekolah, ataupun di rumah, kamu bisa hemat waktu dan tenaga saat cari informasi. Mulailah menata data dari sekarang supaya hidup digital jadi lebih simpel dan menyenangkan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun