Ideologi Jepang yang Dibawa ke Indonesia

Pada Januari 1942, Jepang mendarat dan menginvasi Indonesia melalui Ambon dan berhasil menguasai seluruh Maluku. Tujuan Jepang datang ke Indonesia adalah untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang, contohnya seperti timah, minyak bumi, aluminium, dan lain-lain. Hal ini diperkirakan karena Indonesia memiliki persediaan minyak yang banyak dan cukup untuk kebutuhan Jepang pada masa Perang Pasifik. Jepang sudah menjadi negara fasis Ketika datang ke Indonesia, Jepang membawa ideologi fasisme ke Indonesia.

Ideologi fasisme adalah ideologi politik yang memperjuangkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada juga yang mengartikan bahwa ideologi fasisme adalah ideologi yang mengutamakan bangsanya sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Tujuan fasisme adalah untuk membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak bersama. Karakteristik ideologi fasisme meliputi pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter, sistem pemerintahan satu partai, negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara, irasionalitas, tidak mengakui oposisi, tidak mengakui persamaan derjat manusia, membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul, dan lain-lain. 

Ideologi fasisme memiliki beberapa ciri-ciri seperti Rasisme, Militerisme, Ultra Nasionalis, dan Imperialisme. Rasisme didefinisikan sebagai ideologi yang menerapkan perbedaan ciri-ciri fisik dalam masyarakat, serta diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, dan lainnya. 

Militerisme adalah suatu pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya terletak pada kekuatan militernya dan mengklaim bahwa perkembangan dan pemeliharaan militernya untuk menjamin kemampuan itu adalah tujuan terpenting dari masyarakat. Ultra Nasionalis adalah sikap yang terlalu membanggakan negaranya sendiri sehingga merendahkan negara lain, sehingga mudah untuk memancing pertengkaran antar negara. Dan yang terakhir, Imperialisme adalah politik untuk menguasai seluruh dunia untuk kepentingan sendiri, yang merupakan hak untuk menguasai. 

Sebagai kesimpulan, pada saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang membuat banyak kemajuan di berbagai bidang, contohnya seperti industri militer, dan perdagangan. Bangsa Jepang membuat propaganda bahwa mereka adalah keturunan dari Dewa Matahari dan menganggap bangsa lain rendah. Oleh karena itu, Jepang melakukan ekspansi politik dengan menguasai berbagai wilayah di Kawasan Asia, termasuk Indonesia. Begitulah ideologi fasisme lahir di Jepang, akibat krisis ekonomi dan politik.