Mohon tunggu...
Farrel Aribah Qatrunada
Farrel Aribah Qatrunada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat membaca

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030084)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Self Healing, Obat dari Luka Batin

15 Maret 2021   15:05 Diperbarui: 15 Maret 2021   15:27 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/chintiayam

Dalam sebuah kehidupan, setiap manusia pastinya pernah merasakan dirundung berbagai permasalahan. Berbagai permasalahan yang hadir pada diri manusia, pastinya tak luput juga akan disertai perasaan yang sedih, kecewa, amarah yang tak terbendung, bahkan trauma yang sulit disembuhkan. 

Dengan berbagai permasalahan yang ada dan perasaan sedih yang sudah menghinggap di dalam jiwa, nantinya hal tersebut akan menimbulkan yang namanya luka batin. Jika sudah terjadi, ke depannya akan sulit bagi kita dalam menjalani hidup dengan perasaan yang bahagia. 

Maka dari itu, sebelum luka batin semakin bertambah parah Ia harus segera disembuhkan. Namun sangat disayangkan, beberapa dari kita masih ada yang belum memahami apa itu luka batin dan mengapa bisa sampai terjadi pada diri kita sebagai manusia. Sehingga beberapa dari kita masih merasa kebingungan dalam mengobati luka batin yang terjadi pada pribadi kita masing-masing. 

Dikutip dari kompasiana.com/pambayun, luka batin adalah luka yang terjadi pada lapisan batin terdalam akibat suatu tekanan yang terjadi secara luar biasa berat atau terjadi secara terus menerus. Dapat kita simpulkan, bahwa luka batin adalah luka yang terjadi pada kesehatan mental seseorang. 

Pada dasarnya luka batin tidak hanya terjadi pada manusia dewasa saja, anak-anak yang memiliki pengalaman buruk pada masa kecilnya dapat merasakan luka batin yang bisa saja dampaknya terbawa hingga Ia dewasa. Berbagai pengalaman buruk tersebut biasanya seperti didikan orang tua yang terlalu keras, sifat abusive orang tua pada anak, atau bullying yang terjadi pada lingkungannya. 

Luka batin yang terjadi akibat berbagai pengalaman buruk tersebut yang menimpa anak-anak biasanya akan menyebabkan trauma pada anak sehingga anak tersebut menjadi pribadi yang penakut, tidak memiliki rasa percaya diri, bahkan pribadi yang arogant. 

Jika pada manusia dewasa biasanya luka batin terjadi karena berbagai permasalahan seperti, masalah asmara, masalah pekerjaan, masalah karirnya, atau karena ditinggal seseorang tersayangnya meninggal dunia. Luka batin tersebut bisa bermacam-macam seperti kesedihan yang tidak berujung, kekecewaan yang teramat besar, trauma yang sulit disembuhkan, bahkan depresi.

Luka batin memanglah sulit untuk disembuhkan, tidak seperti luka fisik yang kelihatan dan bisa langsung disembuhkan. Namun jangan khawatir akan hal tersebut, luka batin masih bisa disembuhkan dengan sebuah proses yang sederhana. Sebuah proses yang sederhana itu bisa disebut sebagai self healing. 

Lalu apa itu self healing, bagaimana caranya, dan mengapa self healing dapat menyembuhkan luka batin dengan proses yang sederhana. Menurut sebuah channel Youtube dengan nama CXO Media, self healing adalah proses sederhana dalam membantu menyembuhkan luka batin dengan melibatkan kekuatan diri sendiri untuk bangkit dari sebuah penderitaan. 

Selain itu, self healing dilansir dari psychologytoday.com adalah upaya yang dilakukan diri sendiri untuk menyembuhkan diri sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui penyebab luka batin yang terjadi pada pribadi kita masing-masing agar dapat memudahkan proses penyembuhan luka tersebut. 

Faktanya menurut ahli psikologi, kemampuan self healing setiap manusia berkisar di angka 18 hingga 75 persen. Namun sebenarnya dalam pengobatan luka batin ini, besar atau kecilnya angka persen yang ada tergantung pada pribadi kita masing-masing. Apakah kita percaya kita mampu menyembuhkan luka batin yang selalu menyerang jiwa kita atau sebaliknya. 

Dikutip dari tirto.id dan perspektif saya, berikut adalah tips melakukan self healing dalam menyembuhkan luka batin: 

1. Senantiasa membuat sugesti yang positif untuk melawan berbagai pikiran yang negatif

Pada kenyataannya, cara berbicara kita terhadap diri kita sendiri menentukan apakah kita akan maju berjuang untuk sembuh dari luka batin yang selalu menyerang kita atau kita akan kalah dan senantiasa terjebak pada luka batin tersebut. 

Dengan sugesti yang positif seperti "Oh iya ini memang yang terbaik bagi diri saya, mungkin kedepannya saya akan mendapatkan sesuatu yang bisa membuat saya bahagia" akan membuat kita lebih termotivasi untuk lepas dari berbagai penderitaan tersebut. 

2. Buat jarak fisik 

Dengan memberi jarak antara kita dengan seseorang atau situasi yang membuat luka batin pada diri kita, diharapkan kita mampu lepas dari berbagai penderitaan yang ada. 

3. Berikan perhatian penuh pada hari ini 

Dengan berbagai perhatian yang kita berikan untuk hari ini, diharapkan kita bisa melupakan sedikit demi sedikit berbagai permasalahan yang menyebabkan batin kita terluka. Karena kita akan terfokus pada kejadian hari ini saja tidak memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak kita pikirkan.

4. Bersikaplah lemah lembut pada diri sendiri

Perlakukan diri sendiri layaknya kita memperlakukan orang tersayang kita, dengan rasa kasih sayang yang kita berikan kepada diri kita serta menghindari rasa iri atas perbandingan perjalanan diri sendiri dengan orang lain, diharapkan kita mampu lepas pada luka batin yang ada pada pribadi kita.

5. Biarkan emosi negatif mengalir

Alih-alih menghindari emosi negatif, ada baiknya bagi kita untuk membiarkan emosi negatif tersebut mengalir. Biarkan pada waktu-waktu tertentu kita merasakan kekecewaan, kesedihan, hingga kemarahan. Karena jika kita melawan berbagai hal tersebut kita akan terus terjebak pada rasa sakit yang ada. 

6. Terima bahwa orang lain jika Ia tidak akan meminta maaf

Menunggu permintaan maaf dari orang yang melukai kita akan memperlambat proses self healing. Jika kita mengalami luka dan sakit, penting bagi kita pribadi untuk mengatasinya sendiri, yang berarti menerima bahwa orang yang menyakiti kita tidak akan meminta maaf kepada kita, meski sudah diketahui kesalahan ada pada dirinya. 

Mungkin beberapa hal di atas dapat membantu dalam mengobati luka batin yang hinggap pada diri kita. Namun, jika berbagai hal tersebut sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil kita harus berkonsultasi dengan orang yang profesional dalam penanganan luka batin seperti psikolog. 

Jangan berlarut dalam masalah yang hinggap di dalam jiwa, hadapi selalu, dan jangan lupa bahagia. 

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun