Mohon tunggu...
Farras Fadhlurrohman
Farras Fadhlurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Jadilah seperti pohon yang tumbuh dan berbuah lebat. Dilempar dengan batu, tetapi membalasnya dengan buah". (Abu Bakar As-Siddiq).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Program Majelis Taklim Al-Hijrah Desa Senuro Barat

8 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:07 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Majelis taklim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Sifatnya terbuka dalam hal usia berapa pun, profesi apapun, suku apapun dapat bergabung di dalamnya.

Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore atau malam. Lokasi taklim pun bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan tergantung kesepakatan bersama. 

Majelis taklim al-hijrah adalah program kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap minggunya, yaitu pada hari rabu malam. Pengajian ini dilaksanakan di rumah Ustadz Mustofa Desa Senuro Barat, pengajian ini sifatnya adalah untuk laki-laki umum tanpa memandang umur. 

Majelis taklim al-hijrah merupakan program yang dirancang untuk mengantisipasi menurunnya kemampuan membaca Al-Qur’an antar generasi di desa Senuro. Majelis taklim al-hijrah ini berfokus pada belajar tahsin Al-Qur’an.  Majelis tahsin Al-Qur’an adalah tempat belajar dan melatih serta memperbaiki pengucapan-pengucapan Al-Qur’an. Tahsin dalam Islam yang berarti tuntutan agar dalam membaca Al-Qur’an harus benar dan tepat sesuai dengan yang seharusnya.

Secara umum, kelompok majelis taklim al-hijrah ini bertujuan sebagai tempat belajar, tempat untuk menambah ilmu dan keyakinan agama, sebagai tempat bersosialisasi atau silaturahmi, dan juga sebagai tempat untuk meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan lingkungan anggotanya. 

Tujuan tahsin Qur’an yaitu untuk memberikan tuntutan tentang cara membaca Al-Qur’an dengan tepat, benar dan indah sehingga lafal dan maknanya dapat terpelihara dari kesalahan. Maka dari itu tujuan utama dari mempelajari ilmu tajwid dalam rangka tahsin Qur’an adalah menjaga lidah dari kesalahan ketika membaca Al-Qur’an.

Tahsin Qur’an dilakukan untuk memperbaiki dan memperindah serta membaguskan pelantunan bacaan Al-Qur’an yang menitik beratkan pada makhraj, sifat-sifat huruf, dan ilmu tajwid. Target yang ditetapkan pada majelis taklim Al-Hijrah ini ada dua yaitu:

  • Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan lancar, kemampuan ini adalah langkah awal untuk mencapai bacaan yang sempurna. Apabila seseorang mampu meningkatkan tilawah Al-Qur’annya secara bertahap, dan juga sering mendengarkan murottal dengan bacaan standar, maka proses tahsin akan lebih cepat.
  • Kemampuan membaca dengan benar, hal selanjutnya yang harus dilakukan untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan benar adalah secara talaqqi. Talaqqi artinya belajar Al-Qur’an secara langsung dibimbing oleh guru Al-Qur’an.

Pada majelis taklim al-hijrah, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam belajar Al-Qur’an sudah disediakan, yaitu berupa Al-Qur’an, meja kecil, dan tempat belajar, bahkan sudah disediakan sumber bacaan berupa buku Terjemahan Safinatun Najah, yaitu buku ilmu fiqih dasar. 

Jadi memang pada majelis taklim ini tidak hanya belajar mengenai Al-Qur’an, tetapi juga belajar ilmu agama lain seperti ilmu tauhid yang wajib bagi setiap umat Islam, hingga ilmu fiqih yang harus diketahui umat Islam sebab fiqih lah yang mendalami hukum Islam yang diperoleh dari dalil Al-Qur’an dan as-Sunnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun