Mohon tunggu...
Fariz Reza
Fariz Reza Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Mahasiswa S-1 Hubungan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Melihat Hubungan China-Jepang di Masa Pandemi

12 Juli 2020   18:09 Diperbarui: 13 Agustus 2021   20:13 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mereka mulai melupakan masa lalu, masa depan yang cerah menunggu.

Mesikpun hubungan antara Cina dan AS kian memburuk yang diakibarkan banyak faktor seperti perang dagang, kebijakan China terhadap Hongkong maupun kasus covid-19 yang tengah terjadi saat ini, Hubungan Cina dengan Jepang justru malah membaik. Hal tersebut dikarenakan Jepang yang menjadikan kasus covid-19 di China sebagai sebuah momentum yang positif dalam memperbaiki hubungan diplomatik mereka.

Dampak pandemik covid-19 telah menyurutkan perekonomian Jepang, Hal tersebut kemudian mendorong massa untuk menyuarakan kebijakan proteksionisme dan isolasi terhadap perekonomian global.  Meskipun begitu pemerintah Jepang juga tidak boleh mengabaikan perannya di dunia internasional dalam mengatasi pandemik ini.

Kunjungan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe ke China di tahun 2019 yang lalu menjadi kunjungan yang pertama kalinya sejak 7 tahun terakhir. Dalam kunjungannya tersebut mereka sepakat bahwa hubungan antara China dan Jepang akan memasuki babak baru di tahun 2020 ini, Dimana mereka akan membawa hubungan bilateral tersebut kearah kerjasama di tengah-tengah pandemik covid-19.

Usaha jepang dalam menjaga kerjasama dengan China dapat dibuktikan melalui inisiatif  Jepang dalam mengirimkan bantuan berupa APD maupun masker, tak hanya itu Jepang juga mengirimkan bantuan berupa dana kepada China. DI sisi lain China juga turut memberikan timbal balik yang positif yakni dengan kembali membantu Jepang saat pandemik berlangsung melalui suplai medisnya (The Diplomat, 2020). 

Jepang juga dapat terlihat berusaha dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan China dalam kasus Hongkong misalnya, Jepang berusaha untuk tidak menanggapi kebijakan dari negara tirai bambu tersebut karena menurut mereka kebijakan dalam negeri China tak patut untuk dikomentari. China yang senang akan hal ini memberikan respon yang sangat postif, dimana pemerintah China meminta media dalam negerinya untuk berhenti menyiarkan image buruk terhadap pemerintah Jepang  sehingga membuka optimisme publik CIna terhadap era baru yang positif bagi hubungan Sino-Jepang.

Meski pemerintahan kedua negara telah siap dalam menempuh era baru dalam hubungan diplomatik mereka, masih terdapat banyak rakyat Jepang yang memiliki kesan buruk terhadap pemerintah Cina. Citra buruk pemerintah Cina yang dipandang oleh rakyat Jepang ini kemungkinan besar disebabkan oleh intrik politik pemerintah China dalam membangun Soft Power-nya.

Opini publik menjadi hal yang sangat penting dalam membangun hubungan bilateral antar kedua negara, dimana sejatinya hal tersebut merupakan kunci bagi era baru hubungan Sino-Jepang. Pemerintah Jepang maupun China seharusnya lebih memperhatikan ini dikarenakan pasang surutnya kedua hubungan di masa depan bergantung tak hanya dari pemerintah melainkan dari publik.

Jepang yang dalam waktu dekat nanti akan mengadakan pemilihan umum menjadikan para pembuat kebijakan untuk lebih mempertimbangkan opini publik mereka. Maka oleh karena itu pemerintah Cina seharusnya lebih efektif lagi dalam upayanya untuk meningkatkan citra baik mereka terhadap rakyat Jepang melalui soft power-nya

Pandemi Covid-19 memang meberikan perubahan yang dramatis terhadap konstelasi poitik di dunia, hubungan baru antara Jepang dan China merupakan salah satu contohnya. Namun apakah hubungan baru kedua negara yang dahulunya merupakan musuh bebuyutan ini akan bertahan lama? kita lihat saja kedepannya,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun