Mohon tunggu...
Fariz Nazhari
Fariz Nazhari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Al-Azhar yang masih terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyaring Informasi di Era Digital

1 Agustus 2020   21:06 Diperbarui: 1 Agustus 2020   21:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengakses berita dan informasi bukan menjadi suatu hal yang sulit lagi di era digital seperti sekarang ini. Hampir segala sesuatu yang ingin kita ketahui sudah pasti ada di internet. Berita dan kejadian dari negeri nan jauh di sana pun dapat sampai ke telinga kita hanya dalam kurun waktu yang sangat singkat.

Sebut saja isu rasisme yang belum lama terjadi di Negeri Paman Sam, yang jaraknya begitu jauh dari tempat kita berpijak, bisa sampai kepada hampir seluruh masyarakat Indonesia dalam kurun waktu yang sangat cepat. Menjadi topik hangat di sosial media, bahkan sampai menjadi headline dalam beberapa berita di media televisi nasional.

Rasa penasaran adalah fitrah manusia. Selama masih berada di dunia, ia pasti akan terus berusaha untuk mempelajari sesuatu yang menarik baginya. Belajar dan terus belajar.

Mencoba memahami berbagai permasalahan dan isu yang terjadi di sekitarnya adalah suatu hal yang wajar, bahkan bisa menjadi sebuah kebaikan yang dapat menimbulkan maslahat bagi banyak orang nantinya, seperti menemukan berbagai peralatan baru yang dapat memudahkan orang-orang dalam pekerjaannya.

Namun, rasa penasaran ini terkadang menjadi momok yang mengerikan untuk kesehatan mental dan pikiran orang itu sendiri. Banyak informasi dan berita yang sebenarnya tidak perlu di ketahui.

Semakin di dalami, semakin meletuplah rasa khawatir dan kegelisahan di dalam hati. Bahkan tidak jarang sampai memancing emosi yang akhirnya dapat mengganggu produktivitas kita sehari-hari.

Sebut saja berita tentang kehidupan pribadi oranglain, public figure, atau masalah antara dua orang yang sebenarnya kita sama sekali tidak ikut andil di dalamnya. Media memang memberitakan hal tersebut, namun tidak serta merta harus kita konsumsi begitu saja sampai menjadi beban pikiran.

Menyaring dan memvalidasi setiap informasi yang kita dapat adalah sebuah keharusan di era digital ini. Karena tidak sedikit berita hoaks yang sudah menggemparkan masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Sebegitu berpengaruhnya media dan informasi terhadap kehidupan bermasyarakat. Penyebabnya adalah satu hal yang sebenarnya baik, yaitu kecepatan penyebaran informasi.

Internet yang menjadi media penyebaran adalah sebuah alat netral yang tidak bisa di salahkan. Ia hanyalah sebuah alat yang di buat untuk tujuan baik. Hanya saja ada beberapa orang yang memanfaatkannya untuk memenuhi kepentingan pribadi dengan mengorbankan ketenangan oranglain. Tentu kita tidak mau menjadi korban dan boneka mereka.

Berita yang sebenarnya tidak perlu kita ketahui seharusnya tidak perlu kita urusi. Seumpama sampai kepada kita, cukup kita ketahui tanpa perlu di sebarkan lagi, apalagi di bicarakan bersama kerabat dan teman dekat. Karena dengan semakin menyebarnya berita yang tidak perlu itu, akan semakin banyak yang berpandangan bahwa menjadi viral adalah jalan pintas menuju sukses.

Mengerjakan suatu hal demi popularitas agar mendapatkan perhatian yang pada akhirnya menjadi sumber penghasilan. Menjadi topik hangat di masyarakat adalah tujuannya, meskipun harus mengumbar hal-hal negatif yang dapat memicu emosi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun