Mohon tunggu...
Farizko Ikhsan
Farizko Ikhsan Mohon Tunggu... Jabatan Manager

Suka ngulik tips kerja, update berita ringan, dan cerita seru seputar pelatihan. Kerja di dunia training dan senang berbagi hal-hal bermanfaat buat pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Mengatasi Overthinking agar Lebih Produktif

25 September 2025   10:17 Diperbarui: 25 September 2025   10:17 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan sering kali menjadi penghambat produktivitas. Banyak orang terjebak dalam pikiran yang berulang-ulang, memikirkan kemungkinan terburuk, hingga sulit mengambil keputusan. Jika dibiarkan, overthinking bisa berdampak pada kesehatan mental sekaligus mengganggu kinerja sehari-hari. Website seperti Bandung Training kerap membahas topik pengembangan diri yang relevan dengan tantangan ini, karena kemampuan mengelola pikiran adalah modal penting di era kerja yang serba cepat.

Mengenali Tanda-Tanda Overthinking

Langkah pertama untuk mengatasi overthinking adalah mengenali kapan pikiran mulai terlalu berlebihan. Tanda umumnya meliputi sulit tidur karena terlalu banyak berpikir, mengulang-ulang kesalahan masa lalu, atau merasa ragu sebelum melakukan tindakan. Dengan kesadaran ini, seseorang bisa mulai mengendalikan alur pikirannya sebelum semakin parah.

Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan

Banyak orang terjebak dalam overthinking karena berfokus pada hal-hal di luar kendali, seperti kekhawatiran tentang masa depan atau penilaian orang lain. Lebih baik alihkan energi untuk hal yang bisa dikendalikan, seperti meningkatkan keterampilan, menyiapkan rencana kerja, atau memperbaiki komunikasi. Cara ini membuat pikiran lebih terarah dan mengurangi kecemasan.

Gunakan Teknik Mindfulness

Mindfulness atau kesadaran penuh menjadi salah satu cara efektif menenangkan pikiran. Dengan melatih pernapasan dalam, meditasi singkat, atau sekadar fokus pada momen saat ini, otak bisa lebih rileks. Kebiasaan ini juga membantu memutus rantai pikiran berulang yang sering menjadi penyebab overthinking.

Menuliskan Pikiran di Jurnal

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Menuliskan isi pikiran di jurnal bisa menjadi terapi sederhana. Ketika pikiran dituangkan ke dalam tulisan, beban mental akan terasa lebih ringan. Selain itu, menulis juga membantu melihat permasalahan dari sudut pandang berbeda, sehingga solusi lebih mudah ditemukan.

Membatasi Konsumsi Informasi

Di era digital, informasi berlimpah justru bisa memicu overthinking. Terlalu banyak membaca berita negatif atau membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dapat memperburuk keadaan. Membatasi konsumsi informasi, terutama dari media sosial, dapat membantu pikiran lebih tenang dan fokus.

Terapkan Pola Hidup Sehat

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Pola hidup sehat berperan besar dalam mengurangi overthinking. Olahraga teratur, tidur cukup, dan pola makan seimbang mampu menjaga kestabilan emosi. Aktivitas fisik seperti jogging atau yoga tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membantu pikiran lebih segar dan fokus.

Buat Rencana Tindakan yang Realistis

Sering kali overthinking muncul karena terlalu banyak pilihan atau merasa bingung harus memulai dari mana. Dengan membuat rencana tindakan yang realistis, langkah yang perlu dilakukan menjadi lebih jelas. Pecah pekerjaan besar menjadi tugas kecil agar terasa lebih ringan untuk dikerjakan.

Belajar Menerima Ketidakpastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun