Idealnya, investigasi dilakukan segera setelah kejadian, saat ingatan masih segar dan bukti belum hilang. Tim yang melakukan bisa berasal dari internal perusahaan (seperti bagian K3 atau HSE), atau pihak eksternal jika diperlukan.
Yang penting adalah prosesnya objektif, transparan, dan diarahkan pada pembelajaran, bukan pembuktian kesalahan pribadi.
Belajar dari yang Terjadi
Kita tidak bisa memutar ulang waktu untuk mencegah kecelakaan yang sudah terjadi. Tapi kita bisa memastikan bahwa kejadian itu tidak terulang. Dan itu hanya bisa dilakukan kalau kita benar-benar mau belajar dari insiden yang ada.
Investigasi adalah salah satu caranya. Bukan untuk mencari siapa yang salah, tapi apa yang bisa diperbaiki. Organisasi yang peduli terhadap peningkatan kapasitas tim di bidang investigasi kecelakaan dan manajemen risiko bisa menjadikan pelatihan teknis sebagai salah satu langkah preventif. Karena pada akhirnya, keselamatan adalah investasi jangka panjang yang tidak ternilai harganya. Beberapa referensi terkait hal ini dapat ditemukan di berbagai sumber, termasuk seperti Farzana Training yang seringkali menawarkan program serupa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI