Mohon tunggu...
Farikha Syahru Arrakhmah
Farikha Syahru Arrakhmah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya bernama Farikha Syahru Arrakhmah, seorang mahasiswa yang dikenal memiliki kepribadian baik hati, rendah hati, dan bersemangat dalam bekerja keras. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatan akademik maupun non-akademik. Dengan sikap ceria dan positif, saya mudah beradaptasi serta mampu bekerja sama dengan baik dalam berbagai situasi. Di luar aktivitas perkuliahan, saya memiliki hobi bernyanyi dan menyukai kucing, karena keduanya memberikan rasa tenang dan kebahagiaan tersendiri. Saya percaya bahwa ketulusan, kerja keras, dan sikap positif adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bhakti Akademisi UNNES: Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SD N1 Gemuhblanten Melalui Karya Kreatif "Pin Stop Korupsi"

5 Oktober 2025   12:34 Diperbarui: 5 Oktober 2025   21:34 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mahasiswa UNNES Bersama Guru  Kelas SD N 1 Gemuhblanten (27/09/2025) (Sumber Dokumen Pribadi)

Kendal, 27 September 2025 --- Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus penting dalam membentuk generasi muda yang berintegritas. Hal ini dibuktikan oleh akademisi Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di SD Negeri 1 Gemuhblanten, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.
Dalam kegiatan tersebut, dosen dan mahasiswa UNNES memperkenalkan karya edukatif bertajuk "Pin Stop Korupsi"---sebuah produk kreatif sederhana namun sarat makna moral untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab kepada siswa sekolah dasar.

Karya inovatif ini digagas oleh Farikha Syahru Arrakhmah, seorang akademisi UNNES yang terinspirasi oleh pentingnya menanamkan semangat antikorupsi sejak usia dini. Melalui media sederhana berupa pin berbentuk bulat dengan tulisan tegas "STOP KORUPSI!!", pesan moral disampaikan secara langsung, visual, dan menyenangkan bagi anak-anak.

Kepala SDN 1 Gemuhblanten, Eni Rusmiati, S.Pd, dalam surat pengakuan karya yang ditandatangani pada 27 September 2025, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kontribusi UNNES melalui karya ini. Ia menilai, kehadiran pin edukatif tersebut menjadi sarana yang efektif dalam membentuk karakter jujur dan bertanggung jawab di kalangan siswa.

"Pin ini bermanfaat untuk mengingatkan anak-anak agar selalu jujur, tidak mengambil barang yang bukan miliknya, dan belajar bertanggung jawab. Mereka merasa bangga saat mengenakannya, karena pin ini menjadi simbol dukungan terhadap sikap baik dan perilaku antikorupsi," ujar Eni Rusmiati.

Lebih lanjut, Eni menambahkan bahwa pin dengan desain sederhana namun kuat maknanya itu kini digunakan dalam berbagai kegiatan sekolah. Para siswa mengenakannya saat upacara bendera, kegiatan tematik, hingga kegiatan kelas yang berkaitan dengan pembentukan karakter.

Desain pin ini dibuat berwarna cerah agar menarik perhatian anak-anak, dengan tulisan tebal dan kontras "STOP KORUPSI!!" di bagian tengah. Filosofi desain tersebut mencerminkan semangat keberanian anak-anak dalam berkata tidak terhadap segala bentuk kecurangan, mulai dari hal kecil di lingkungan sekolah.

Media Edukasi Antikorupsi yang Menyenangkan

Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan antikorupsi dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan kontekstual. Anak-anak belajar bukan hanya dari teori, tetapi juga dari simbol dan kebiasaan positif yang mereka banggakan.
Dengan mengenakan pin tersebut, siswa secara tidak langsung diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Farikha Syahru Arrakhmah, pembuat karya, pendidikan karakter sebaiknya dimulai sejak usia sekolah dasar, karena pada tahap inilah anak-anak sedang membangun identitas dan kebiasaan moral mereka.

"Kami ingin membiasakan anak-anak untuk berkata jujur dan berani menolak kecurangan. Melalui pin kecil ini, pesan antikorupsi bisa dibawa ke mana-mana dan menjadi pengingat setiap hari," ungkapnya.

Foto Mahasiswa UNNES Bersama Guru  Kelas SD N 1 Gemuhblanten (27/09/2025) (Sumber Dokumen Pribadi)
Foto Mahasiswa UNNES Bersama Guru  Kelas SD N 1 Gemuhblanten (27/09/2025) (Sumber Dokumen Pribadi)

Dukungan Sekolah dan Masyarakat

Pihak sekolah berencana menjadikan pin ini sebagai bagian dari program pembiasaan nilai-nilai karakter di SDN 1 Gemuhblanten. Para guru juga mendukung kegiatan ini dengan mengaitkannya pada pembelajaran tematik PPKn, di mana siswa belajar tentang tanggung jawab, kejujuran, dan peran mereka di lingkungan sekolah serta masyarakat.

Selain itu, program ini mendapat sambutan baik dari orang tua siswa yang menilai bahwa edukasi antikorupsi sejak dini membantu anak-anak memahami batas antara hak dan milik orang lain, sekaligus menumbuhkan rasa malu untuk berbuat curang.

"Anak saya sekarang sering bilang, 'nggak boleh curang, Bu, nanti korupsi!' Itu artinya pesan dari pin ini benar-benar sampai ke hati mereka," ujar salah satu orang tua siswa sambil tersenyum.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Kegiatan kolaboratif antara akademisi UNNES dan SDN 1 Gemuhblanten ini menjadi bukti bahwa gerakan antikorupsi tidak harus selalu dimulai dari hal besar. Sebaliknya, justru melalui langkah-langkah kecil yang konsisten dan kreatif, nilai kejujuran bisa tumbuh kuat dalam diri anak-anak.

Melalui inisiatif seperti "Pin Stop Korupsi", UNNES memperlihatkan perannya sebagai kampus pelopor pendidikan karakter dan integritas bangsa, sesuai dengan semboyan "Universitas Konservasi" yang menjunjung nilai-nilai kearifan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.

Harapannya, gerakan ini tidak hanya berhenti di SDN 1 Gemuhblanten, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan edukasi antikorupsi secara menyenangkan dan kontekstual.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun