lebaran tahun ini, saya bisa menikmati ketupat dan opor ayam di kampung halaman. Ketupat dan opor menjadi jamuan khas setiap edisi lebaran.
Sebuah kebahagiaan diPotongan daging ayam dimasukkan dalam kuah berwarna kuning pekat semakin mengikat aroma, apabila disajikan dalam kondisi hangat.
Begitu pulang, beberapa agenda silaturahmi baik dari keluarga maupun alumni datang silih berganti. Di momen lebaran, adalah waktu yang sangat tepat untuk mengadakan perkumpulan.
Yang merantau jauh, entah itu untuk menuntut ilmu atau mencari nafkah pasti akan mendapatkan cuti. Walaupun, tak seberapa lama, libur lebaran tetap dinanti.
Di agenda terakhir, kebanyakan kami habiskan di sebuah warung kopi yang tak jauh dari rumah. Beberapa kawan merekomendasikan 'Dialog Kopi'.
Baik makanan atau minuman disini dari segi harganya cukup merakyat. Soal rasa dari menu yang disajikan, jika ditanya nilai antara 1-10. Maka saya akan memberikan nilai 8.Â
Tempatnya adem dan nyaman, menjadi nuansa yang berbeda. Beberapa pepohonan yang ditanam menambah daya tarik warung kopi ini.
Inilah yang menjadi efek daya pikat, untuk menarik pelanggan tipikal seperti saya. Dedaunan hijau, serta desir suara ombak yang bertabrakan dengan bebatuan menjadi sore hari itu kian khidmat.Â
Alunan gitar yang dimainkan kawan saya juga tak mau ketinggalan. Lagu dengan judul Sunset di Tanah Anarki mengawali. Lagu ini, sering kami dengar dari kawan saya.
Salah satu kawan saya, adalah Outsider sejati (sebutan fans band Superman Is Dead). Setiap hari kami mendengar lamat-lamat cuplikan lagu tersebut dari kawan saya menyanyikan.
Saat menjelang matahari terbenam, rintik hujan mulai datang. Hujan deras mengguyur jalanan Lamongan bagian Utara yang semenjak siang tadi, matahari sangat terik menyengat.