Mohon tunggu...
Fariz Ragil Ramadhani
Fariz Ragil Ramadhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Digital Marketing Manager PT Bimasakti Multi Sinergi

CRM, Social Media Management & Advertisement, Content Creation, Design Graphic, SEO, SEM, Database Management, Product Analysis, Brand Communication

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Masa depan Toko Kelontong dan Pasar Tradisional di Tengah Persaingan E-commerce?

4 Maret 2018   07:47 Diperbarui: 4 Maret 2018   09:02 3137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: netterstress.blogspot.co.id

Selain layanan operasional, kesepakatan tersebut membuat Amazon membeli 20 persen saham ATSG. Sebulan kemudian, rumor berkembang bahwa Amazon mungkin telah melakukan negosiasi untuk membeli Bandara Frankfurt-Hahn di Jerman. Bandara, yang telah kehilangan dan kekurangan dana yang ditawarkan untuk dijual pada Februari tahun 2016. Amazon, menurut sebuah surat kabar Jerman, adalah satu dari tiga penawar.

Pada tahun 2013, Google meluncurkan Google Shopping Express. Layanan yang memungkinkan pembeli memesan dari berbagai sumber pengecer barang  yang berpartisipasi di webshopping center tersebut. Program ini kemudian berganti nama menjadi Google Express dan diperluas untuk mencakup lebih banyak kota. Salah satu motivasi mendasar yang mendesak Google melahirkan Google Express adalah bahwa Google sebagai mesin pencari memiliki saingan "head to head". 

Sebagian pelanggan Google telah berpindah saluran lalu lintas search engine nya ke Amazon. Ternyata kemampuan Amazon untuk memamerkan jutaan produk di toko online nya telah membuat ia menjadi mesin pencari secara defakto. Pelanggan tidak perlu  melewati Google saat mencari produk. Marc Andreessen telah memprediksi bahwa jutaan pengecer akan gulung tikar dan e-commerce akan menjadi tempat orang berdagang dan membeli. Arena trading baru. 

Kini, sebagian besar pengecer atau toko retail raksasa sedang berjuang untuk bermain catur melawan bisnis online, Amazon telah menjadi grand master nya. Amazon sebagai salah satu pelopor e-commerce selalu berpikir beberapa langkah didepan . Kini ia menjadi "benchmark" yang ditiru banyak generasi millineal.

Seperti yang dikatakan analis Scott Galloway, "Strategi Amazon adalah strategi last mile atau last man standing on the street". Amazon melakukan Investasi multi-miliar dollar untuk mencapai mil terakhir. Amazon  terus menerus membangun  infrastruktur e commerce yang luar biasa. Ia membeli perusahan "trucking", akuisisi "warehouse atau pergudangan", membeli perusahaan pembuatan drone dan robot kyva. 

Mereka sangat agresip baik melalui proses merger dan akuisisi atau inorganic growth, maupun dengan merekut pelanggan untuk pertumbuhan organic melalui peningkatan jumlah pelanggan dan volume barang yang laku.  

Amazon telah mempelopori bisnis online, untuk benar-benar mengubah harapan para pembeli. Mereka menawarkan kemudahan. Dengan sekali "browsing" dan "click" transaksi terjadi dan pengiriman barang yang cepat dan gratis terlaksana.  

Amazon seperti telah menulis ulang peraturan bisnis retail modern. Memaksa industri ritel secara keseluruhan bermain dengan gendang mereka atau mati. Mereka memancing agar peritel lain mengikuti langkah investasi mereka dan agar kehabisan oksigen finansial dan bangkrut.

Masalah yang dihadapi oleh toko tradisional dan mall sebetulnya bukan hanya tentang Amazon dan Alibaba. Kedua perusahaan ini mungkin tidak akan mengubah situasi yang dihadapi industri ritel. 

Akan tetapi jaringan dibalik Amazon dan Alibaba, bagaimanapun, adalah tim digital yang tumbuh dari entrepreneur startups yang terus menerus mendorong inovasi yang bersifat disruptip. 

Pada tahun 2016, misalnya, Unilever membayar $ 1 miliar untuk pengecer langganan pria, Dollar Shave Club. Dengan 3 juta pelanggan yang berlangganan dan tergabung didalamnya, Dollar Shave Club telah mencatat penjualan barang barang keperluan pria seperti pisau cukur ternama Gillette, minyak wangi dan lain sebagainya sebesar $ 200 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun