- UPAYA PENCEGAHAN BULLYING DI MI NURUL ULUM ARJOSARI
Â
Sekolah adalah tempat bagi peserta didik untuk menimba ilmu, meraih cita citanya dan memebentuk karakteristik dari seseorang individu yang masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan. Sekolah juga menjadi lingkungan untuk berinteraksi sosial secara langsung dengan warga sekolah bagaimana berkomunikasi, berkolaborasi, dan berinterkasi degan orang lain untuk mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi interpersonal yang penting untuk sukses dalam kehidupan sehari hari, Namun didalam proses tersebut terdapat suatu tindakan yang justru dapat menghancurkan itu semua, Tindakan BULLYING termasuk tindakan yang sering kita ditemui di lingkungan sekolah baik itu terhadap siswa, guru atau warga sekolah lainya ini akan berdampak negatif kepada korban terhadap kesehatan fisik dan mental
Bullying di sekolah dasar atau di Madrasah Ibtidaiyah merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan akademis anak-anak. Oleh karena itu, pencegahan bullying perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Berikut adalah beberapa langkah dan strategi yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi bullying di sekolah dasar.
Sebagai solusi dari permasalaahan yang diahadapi dalam mengatasi perilaku perundungan yang terjadi disekolah, maka kami selaku mahasiswa KKM menerapkan beberapa sosialisasi dan program untuk meredakan tindakan bullying yang berdasarkan penguatan profil pelajar pancasaila (P5) untuk kegiatan KKM di sekolah MI Nurul Ulum Arjosari. Kami berniat memberi edukasi dan kesadaran terhadap peserta didik untuk menjauhi perilaku Bullying dalam kehidupan sehari hari
Pelaksanaan program KKM ini dilakukan pada tanggal 6-7 Mei 2024 di MI Nuru ulum arjosari dengan  projek Si Aling (Sikap Anti Bullying) dengan sasaran utama untuk kelas 1,2,4 da 5 yang memkai sistem kurikulum merdeka. Pada hari pertama Senin, 6 Mei 2024 dilakukan kegiatan sosialisasi dengan menyampaikan materi mulai dari pengertian bullying, bahaya pembulian, sampai cara mengatasi pembulian di sekolah itu sendiri dan penyangan film anti bullying. Untuk mengetahui pemahaman diri dari penyampaian materi, peserta didik diberi tugas untuk membuat ringkasan dari materi yang disampaikan dan mengerjakan LKPD yang sudah disiapkan. Selain penyampaian materi, di hari pertama peserta didik juga dibentuk kelompok untuk projek serta penyampaian projek yang akan dilaksanakan di hari kedua.
Di hari kedua peserta didik melaksanakan kegiatan projek dari materi yang telah disampaikan di hari sebelumnya. Kegiatan pada hari kedua yaitu drama dengan tema sikap anti bullying dan juga membuat poster dengan tema sikap anti bullying. Pada kesempatan ini peserta didik di tekankan untuk berkolaborasi dengan kelompok dan juga berkreasi dalam pembuatan poster (kreativitas).
Dalam kegiatan projek ini secara umum dapat berjalan dengan lancar karena adanya koordinasi Tim yang baik dan komitmen peserta didik untuk menerapkan sikap anti bullying yang bertujuan agar peserta didik dapat mengekpresikan secara langsung materi yang sudah mereka dapatkan. Serta diharapkan setelah projek ini peserta didik dapat meningkatkan pemahaman dalam meminimalisir perilaku bullying di sekolah, saling mengingatkan akan bahaya bullying antar sesama dan peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari selama dua hari itu.
