Mohon tunggu...
Faridatur Riskiyah
Faridatur Riskiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Universitas Brawijaya

Manusia ini dapat dihubungi melalui akun instagram miliknya dengan id : f._riski

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Belajar Parenting dari Novel Serial Anak Mamak Karya Tere Liye

28 Desember 2022   16:34 Diperbarui: 29 Desember 2022   10:02 3492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: dokumentasi pribadi

Tere Liye merupakan salah satu penulis novel ternama di Indonesia. Ia memulai karir sebagai penulis pada tahun 2005 dan masih aktif hingga sekarang. Salah satu karya Tere Liye yang saya anggap sebagai master piece selain dari Serial Bumi adalah Serial Anak Mamak.

Serial Anak Mamak terdiri dari beberapa judul buku yang saling berhubungan. Buku pertama dari serial ini yang berhasil diterbitkan oleh Tere Liye adalah Burlian - Si Anak Spesial (2009), Pukat - Si Anak Pintar (2010), Eliana - Si Anak Pemberani (2011), dan Amelia - Si Anak Kuat (2016). Mereka adalah empat orang bersaudara yang hidup di tengah kesederhanaan tetapi mimpi yang mereka bawa tidaklah sederhana. Meskipun urutan terbitnya dimulai dari Burlian, bukan berarti Burlian ini anak pertamanya loh! Urutan yang sebenarnya berdasarkan usia yang paling tua adalah Eliana, Pukat, Burlian, dan Amelia.

Serial tersebut memiliki kesan yang sangat istimewa dan penting untuk diketahui oleh khalayak umum, terutama mengenai parenting atau pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya. Tere Liye mampu mengemas kisah menarik lewat sudut pandang anak kecil yang sangat seru. Pengembangan karakter setiap tokohnya digambarkan dengan sangat baik dan penuh akan petuah-petuah kehidupan. Dalam jalan ceritanya, Tere Liye menitikberatkan pentingnya peran orang tua (keluarga), guru sekolah, guru mengaji, dan lingkungan sekitar kita dalam membentuk karakter seorang anak.

Bagaimana sih metode parenting yang dimunculkan dalam novel tersebut? Simak penjelasan berikut ya!

#1 Memberikan julukan unik kepada anak

Salah seorang teoritis bernama Edwin M Lemert pernah membahas dalam teori labelling miliknya bahwa seseorang dapat bersikap menyimpang jika ia mendapatkan julukan yang buruk dari orang disekitarnya. Oleh karena itu, poin yang hendak disampaikan Tere Liye dalam Serial Anak Mamak adalah pentingnya memberikan julukan yang 'baik' kepada anak.

Misalnya, Burlian dijuluki sebagai Si Anak Spesial karena ia selalu punya banyak pertanyaan unik alias banyak nanya, Pukat yang dijuluki Si Anak Pintar karena ia memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata anak seusianya, Eliana dijuluki sebagai Si Anak Pemberani karena ia memiliki jiwa pemberontak yang tinggi dan keras kepala, dan Amelia yang dijuluki sebagai Si Anak Kuat karena ia selalu sakit-sakitan sehingga julukan itulah yang diharapkan menjadi penguat dirinya. Menarik, bukan?

#2 Memberikan teladan yang baik kepada anak

Pada setiap bagian dalam novel ini kalian akan menemukan beberapa contoh teladan baik yang dicontohkan oleh orang tua dari empat anak tersebut. Misalnya, tokoh Bapak Syahdan yang diceritakan sebagai sosok yang setia kawan, bijak, dan memiliki jiwa kepemimpinan atau tokoh Mamak Nur yang sangat disiplin dan ulet. Kedua tokoh inilah yang paling banyak memengaruhi perkembangan karakter dari keempat anaknya. Ingat, semua hal yang baik berawal dari teladan yang baik. Jangan sampai kalian ingin anak yang disiplin tetapi kalian sendiri belum memberikan contoh yang baik!

#3 Mengajarkan arti kesederhanaan

Kisah yang dituliskan oleh Tere Liye bukan tentang kehidupan perkotaan yang serba modern dan penuh kemudahan melainkan kisah anak-anak yang tinggal di bukit barisan pulau kalimantan, bertemankan hutan, kebun karet, dan sungai pemandian penduduk. Potret kehidupan semacam inilah yang tidak pernah kita, kaum milineal ini rasakan, bukan? Tetapi tahukah kalian bahwa hidup sederhana atau yang sekarang disebut dengan konsep hidup minimalis benar-benar berdampak pada perkembangan karakter anak?

Keempat anak dalam buku ini sangat dekat dengan alam, sehingga dalam setiap bagian kisahnya diceritakan bagaimana mereka melawan ketidakadilan yang dihadapi oleh kaum bawah, menolak eksploitasi alam, dan berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

#4 Memperkuat dasar-dasar agama sejak dini

Nek Kiba adalah guru mengaji yang selalu dimunculkan oleh Tere Liye dalam setiap buku Serial Anak Mamak. Nek Kiba digambarkan sebagai seorang wanita tua yang mengajar anak-anak kampung mengaji sambil memegang tongkat rotan. Dalam setiap kejadian 'viral' di kampung tersebut, Nek Kiba selalu memberikan petuah berupa kisah-kisah inspiratif para nabi, nilai-nilai serta norma agama. Artinya, memperkuat dasar-dasar agama sejak dini dapat memberikan pedoman mengenai perangai yang baik. Oleh sebab itu, bekali anak dengan pemahaman agama!

#5 Mengajarkan peduli terhadap lingkungan

Seperti yang telah saya jelaskan bahwa kehidupan keempat bersaudara itu sangat dekat dengan alam sehingga memiliki tingkat peduli lingkungan yang sangat tinggi. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh tokoh Paman Unus (adik dari Mamak Nur) yang selalu mengajak keempat ponakannya menjelajah hutan sambil memberikan petuah bijak akan pentingnya hutan bagi hidup manusia.

Tidak hanya itu, tokoh yang tidak kalah penting dalam perkembangan karakter anak-anak di kampung adalah Pak Bin, yaitu guru sekolah honorer yang tak kunjung diangkat jadi PNS padahal sudah sangat berjasa dalam mempertahankan pendidikan. Pak Bin selalu memberikan pengetahuan akan pentingnya keseimbangan alam, jangan merusak lingkungan, dan harus terus menjaganya.

#6 Menceritakan kisah inspiratif kepada anak

Wak Yati adalah salah satu tokoh terbaik dari Serial Anak Mamak, ia adalah kalak dari Bapak Syahdan. Wak Yati sudah dianggap sebagai sesepuh kampung yang dihormati oleh warga kampung. Banyak sekali kisah inspiratif yang dibagikan Wak Yati ketika ia mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat dulu, ia bahkan bisa berbahasa Belanda. Pokoknya, Wak Yati ini idola anak kampung, terutama bagi para keponakannya. Berkat kisah-kisah dari Wak Yati inilah yang mengantarkan Eliana menjadi sosok pengacara tangguh membela kaum tertindas, Pukat menjadi seorang peneliti hebat, Burlian bisa bersekolah dan berkarir di Jepang, dan Amelia menjadi guru sekolah di kampung meneruskan mimpi-mimpinya.

Itulah beberapa metode parenting dari Serial Anak Mamak karya Tere Liye yang dapat kita terapkan kepada anak-anak kita ya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun