Mohon tunggu...
Farida Munawaroh
Farida Munawaroh Mohon Tunggu... Penulis - Just let myself to being a survival -- ig : @faridaalmunir

Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Garda Terdepan Pendidikan Indonesia

25 November 2020   18:25 Diperbarui: 25 November 2020   18:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak yang bilang guru adalah di gugu dan ditiru. Pepatah lain mengatakan, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Dua pepatah ini memanglah benar adanya. Guru adalah ujung tombak dari sebuah pendidikan. Guru laksana cahaya yang menuntun seseorang dalam kebenaran. Sejak masih sekolah, saya yakin siapapun pernah mendengar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pendidikan tidak bisa lepas dari peran seorang guru.

Namun sayang sekali, keberadaan guru seringkali tidak dipahami secara hakiki oleh masyarakat. Tidak sedikit kejadian yang menyeret guru ke dalam kasus hukum hanya karena wali murid tidak terima atas perlakuan 'kasar' guru terhadap putra putri mereka. Banyak orang tua yang tidak rela jika anaknya dipukul, dijewer, dicubit oleh guru di sekolah. Hal ini menjadi miris. Bagaimana mungkin guru yang dipercaya orangtua untuk mendidik sang anak kemudian malah dilaporkan ke polisi karena sikap pendisiplinan dari seorang guru. 

Di dalam PP No 74 tahun 2008 menjelaskan bahwa guru memiliki kebebasan di dalam mendisiplinkan siswa didiknya sesuai kaedah pendidikan, kode etik dan peraturan undang-undang yang berlaku. Jadi sudah jelas bahwa selama masih di dalam koridor kewajaran, orangtua tidak perlu melaporkan tindakan guru kepada polisi. Jika pun terjadi kekerasan yang dirasa melebihi batas wajar yang dilakukan guru terhadap siswa, maka cukup hanya melaporkan kepada kepala sekolah atau yang berwenang menindaklanjuti di lingkungan sekolah tersebut.

Pandemi covid19 membawa hikmah tersendiri bagi guru di seluruh bumi pertiwi. Sebab adanya pembelajaran daring guru tidak perlu menghabiskan suara dan menghabiskan tenaga karena ada murid yang tidak memperhatikan pelajaran di kelas. Kasus 'guru teraniaya' pun berkurang. Wali murid lah yang bertugas sepenuhnya dalam membantu pembelajaran saat di rumah. Inilah poin plus. 

Tidak sedikit orangtua yang mengeluh akibat kesulitan mendidik anaknya secara mandiri di rumah. Tidak sedikit orangtua mengeluh akibat anaknya harus melakukan sekolah online sehingga menambah beban tugas rumah tangga. Tulisan ini semoga semakin membuka mata hati kita bahwa guru adalah permata yang sangat berharga keberadaanya. Jayalah terus guru Indonesia. Selamat hari guru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun