Mohon tunggu...
farid abdulkholiq
farid abdulkholiq Mohon Tunggu... Saya Sebagai Mahasiswa di universitas bina sarana informatika kabupaten karawang

Saya Hobi Menulis Kode Pemrograman Komputer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tebar Ukhuwah Cinta Bersama

9 Juni 2025   14:21 Diperbarui: 9 Juni 2025   14:21 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Foto Bersama Santri

Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa UBSI Karawang: Tebar Ukhuwwah, Cinta Bersama di Majlis Taklim Thoriqussa'diyah

Karawang -- Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, semangat kebersamaan dan cinta kasih masih bersemi dengan indah, salah satunya melalui keberadaan majelis taklim. Salah satu contoh nyata adalah Majelis Taklim Thoriqussa'diyah yang berlokasi di Desa Poponcol, Jl. Bunut Kertayasa, RT 07/RW 05. Majelis ini menjadi mercusuar bagi syiar Islam dan wadah silaturahmi yang tak lekang oleh waktu.

Didirikan pada tahun 2021 berkat inisiatif dan swadaya masyarakat dari dua wilayah, yakni Poponcol Kaler dan Poponcol Kidul, Majelis Taklim Thoriqussa'diyah kini telah berjalan selama empat tahun. Selama kurun waktu tersebut, majelis ini tak henti-hentinya menyelenggarakan berbagai kegiatan pengajian rutin yang menjadi penyejuk hati bagi para jamaahnya. Selain itu, kegiatan bersih-bersih lingkungan majelis secara berkala juga menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas mereka, menumbuhkan rasa memiliki dan kepedulian bersama.

Harmoni dalam Ibadah dan Kebersamaan: Membangun Karakter Santri

Perjalanan Majelis Taklim Thoriqussa'diyah dimulai dari kondisi yang sangat sederhana. Awalnya, jumlah santri dan santriwati masih terbatas, dan mereka belum memiliki tempat yang memadai untuk belajar mengaji. Kegiatan belajar pun dilakukan di halaman rumah pengasuh majelis. Namun, semangat menuntut ilmu tak luntur. Seiring berjalannya waktu, jumlah santri terus bertambah, menunjukkan antusiasme masyarakat akan pendidikan agama.

Melihat kondisi tersebut, para santri dengan polosnya menyampaikan kepada orang tua masing-masing tentang keinginan mereka untuk memiliki tempat mengaji yang lebih layak. Gayung pun bersambut. Sebidang tanah kosong di samping rumah pengasuh, yang kemudian dihibahkan dengan syarat hanya untuk keperluan majelis taklim, menjadi jawaban atas doa dan harapan mereka.

Pembangunan fisik majelis ini adalah cerminan sejati dari semangat "Tebar Ukhuwah, Cinta Bersama". Seluruh proses pembangunan dilakukan secara swadaya, dengan gotong royong dari orang tua santri dan masyarakat Poponcol. Tak hanya itu, tokoh masyarakat, aparatur lingkungan setempat, serta pengurus Masjid Al-Ikhlas pun turut serta dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya, menjadikan pembangunan ini sebagai proyek kolektif yang mempererat tali persaudaraan.

Rutinitas yang Memperkaya Jiwa: Dari Mengaji hingga Makan Bersama

Kini, Majelis Taklim Thoriqussa'diyah tak hanya menjadi tempat untuk menimba ilmu agama, tetapi juga simbol nyata dari kebersamaan, kepedulian, dan cinta yang tumbuh subur di tengah masyarakat Poponcol. Dengan fasilitas yang lebih memadai, kegiatan mengajar ngaji bagi santri dan santriwati pun berjalan lebih efektif. Para mahasiswa UBSI Karawang, dalam program Pengabdian kepada Masyarakat mereka, turut berkontribusi aktif dalam membantu proses mengajar ngaji, terutama untuk membantu pemahaman dasar Al-Qur'an dan tajwid bagi anak-anak.

Selain pengajian dan pengajaran, majelis ini juga kerap mengadakan kegiatan kebersamaan lainnya, seperti makan bersama setelah selesai pengajian atau saat acara-acara tertentu. Momen ini bukan sekadar mengisi perut, melainkan menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara santri, orang tua, pengurus, dan masyarakat sekitar. Kebersihan lingkungan majelis pun menjadi prioritas; kegiatan bersih-bersih majelis dilakukan secara rutin dan menjadi agenda wajib yang melibatkan seluruh elemen majelis, menanamkan nilai kebersihan sebagian dari iman.

Majelis ini membuktikan bahwa dengan semangat persatuan dan keikhlasan, segala keterbatasan dapat diatasi demi terciptanya lingkungan yang religius dan harmonis, di mana ilmu, kebersamaan, dan kepedulian saling beriringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun