Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hardiknas 2023: Pendidikan Itu Bukan Bikin Siswa Tahu Sedikit tentang Banyak Hal

2 Mei 2023   04:42 Diperbarui: 2 Mei 2023   05:24 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sebuah renungan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023. Bahwa pendidikan itu bukan menjadikan tahu sedikit tentang banyak hal, tapi tidak tahu banyak tentang satu hal.

 

Hari Pendidikan Nasional kali ini, harusnya mampu mengajak kita untuk melakukan introspeksi diri. Untuk mengukur apa yang sudah benar dan apa yang masih salah dalam proses pendidikan selama ini. Pemerintah, guru, dan orang tua harus berpikir ulang. Tentang pendidikan itu bukan membangun kecerdasan tapi keteladanan.

Pendidikan bukan lagi soal pelajaran tapi soal etika dan moral. Karena itu, sangat dibutuhkan upaya merevitalisasi pendidikan sesuai spirit "merdeka belajar". Pendidikan bukan sekadar menjadikan pintar. Tapi harus menunjung tinggi etika dan moral. Agar adab tetap di atas ilmu. Maka ada 5 (lima) upaya revitalisasi pendidikan di Indonesia yang penting dilakukan, yaitu:

 

Pertama, merevitalisasi sekolah sebagai sentra pendidikan yang mandiri dan berkarakter. Sekolah tidak lagi sekadar pelaksana kurikulum. Melainkan menjadi basis pengembangan budaya dan karakter siswa.

Kedua, menempatkan guru sebagai kreator pembelajaran. Guru harus mampu mengendalikan konten dan arah pembelajaran sebagai kegiatan yang menyenangkan. Agar siswa lebih kreatif dan berani dalam menemukan pelajaran dan bidang yang disenanginya.

Ketiga, membuat pendidikan sebagai media kesetaraan, bukan kesempurnaan. Praktik dan perilaku belajar harus didorong untuk membangun kerja sama, bukan kompetisi. Belajar bukan untuk meraih nilai tinggi, melainkan untuk membangkitkan gairah belajar. Kegiatan belajar bukan bergantung pada "kunci jawaban" tapi bertumpu pada "sikap pengertian".

Keempat, menjadikan orientasi belajar sebagai proses, bukan hasil belajar. Siswa lebih berani bertanya dan tidak takut salah. Karena dengan cara itu, siswa akan mampu mengeksplorasi potensi diri, di samping memacu kreativitas. Karena hasil belajar bukan satu-satunya indikator keberhasilan siswa.

Kelima,memandang pendidikan sebagai ikhtiar kolektif. Pemerintah, guru, orang tua dan lingkungan harus terlibat aktif dalam proses pendidikan. Karena pendidikan bukan program melainkan gerakan moral untuk meningkatkan harkat dan martabat, di samping peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun